Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anies Baswedan Gagal dan Kehabisan Akal

        Anies Baswedan Gagal dan Kehabisan Akal Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemprov DKI Jakarta diminta segera bebenah terkait tingginya kasus positif Covid-19 di Jakarta belakangan ini. Anggota DPRD DKI Jakarta F-PDIP Gilbert Simanjuntak menilai Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wagub DKI Ahmad Riza Patria telah gagal dan sudah kehabisan akal.

        Gilbert mengatakan, kenaikan kasus positif Covid-19 di Jakarta belakangan ini adalah bukti tidak terkendalinya penyebaran wabah Covid-19 di Ibu Kota. Menurutnya, naiknya kasus bukan hanya karena masifnya testing yang digadang-gadangkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

        "Karena tidak terkendali makanya naik. Ini bukan hanya karena jumlah pemeriksaan yang bertambah lalu kasus bertambah karena positivity rate juga 27% kemarin," kata Gilbert Simanjuntak saat dihubungi, Selasa (1/9/2020).

        Baca Juga: Giring PSI Diprediksi Bidik Kursi Anies Baswedan

        Baca Juga: Ahok Terlalu Ngeremehin, Pertamina Kena Batunya Deh

        Gilbert menjelaskan, Gubernur Anies beserta Wagub Ahmad Riza Patria sudah kehabisan akal dalam mengendalikan penyebaran Covid-19. Bahkan Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) pun terlihat tidak mampu bekerja mengendalikan penyebaran Covid-19 itu.

        "Gubernur dan Wagub sudah kehabisan akal, sudah tidak mampu. Mereka ganti TGUPP-nya dengan yang mampu," ujarnya.

        Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mengklaim bahwa penanganan Covid-19 di ibu kota masih terkendali meski kasus positif Covid-19 tembus di angka 1.114 per Minggu (30/8/2020). Pasalnya, jumlah kasus aktif dan meninggal karena Covid-19 menurun.

        Anies Baswedan mengatakan, tingginya kasus positif Covid-19 di Jakarta belakangan hari ini karena kapasitas testing yang dilakukan juga tinggi. Menurutnya, kapasitas yang dilakukan baik oleh pemerintah dan swasta di Jakarta mencapai 11.000 atau 10 kali lipat dari yang diharuskan WHO.

        "Jadi secara aktivitas testing, kita tinggi. Bahkan hari kemarin, Minggu, di laporan itu 43% dari testing seluruh Indonesia itu dilakukan di Jakarta. Konsekuensinya angka positif menjadi lebih banyak. Ya karena kita melakukan testing. Tapi dengan cara seperti itu, kita mengetahui dengan senyatanya tentang status Covid-19 di Jakarta," kata Anies dalam webinar dengan tema Tantangan Perubahan Perilaku Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru, Senin (31/8/2020).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: