Direktur Eksekutif Indobarometer, Muhammad Qodari menilai sosok Amien Rais merupakan aset sekaligus beban bagi Partai Amanat Nasional (PAN). Apalagi jika mantan Ketua MPR itu serius untuk membentuk partai baru.
"Dia aset bagi PAN di awal pendirian dengan modal sosial dan nama besar Amien Rais. Tetapi, sesungguhnya Pak Amien Rais juga menjadi beban karena sebenarnya popularitas Pak Amien Rais itu terbatas," ujar Qodari kepada Republika, Selasa (1/9/2020).
Beban bagi PAN, karena Amien kerap berseberangan dengan pengurus partai, khususnya dengan Zulkifli Hasan yang saat ini memimpin periode 2020-2025. Pernyataan Amien terkadang menjadi penghalang PAN untuk bergabung dengan pemerintahan.
Baca Juga: Timbang-menimbang Untung-Rugi Perceraian Amien Rais & PAN
Baca Juga: Anies Baswedan Gagal dan Kehabisan Akal
"Buktinya pertama PAN pada pemilu 99, pemilu pertama yang diikuti oleh semua partai politik, perolehan suaranya hanya sekitar 7 persen, dan terus menurun di pemilu berikutnya," ujar Qodari.
Jika Amien dan loyalisnya serius mendirikan partai baru, hal ini dinilainya menjadi blessing in disguise atau hikmah dari perpecahan. Karena PAN tak lagi memiliki penghalang untuk menentukan kebijakan partai.
Partai baru juga dinilainya sebagai ajang pembuktian bagi Amien. Eksperimen politik dilihatnya tengah dilakukan oleh mantan Ketua MPR itu, yang tengah memantau bagaimana popularitasnya di masyarakat saat ini.
"Itu merupakan blessing in disguise bagi Pak Amien Rais sendiri, partai ini merupakan pembuktian sebetulnya popularitas dia atau (ada) variabel lain yang membesarkan PAN selama ini," ujar Qodari.
"Eksperimen politik yang benar-benar menarik apabila Amien Rais benar-benar membentuk partai politik baru, kemudian bertarung melawan PAN di Pemilu 2024," tambahnya.
Sebelumnya, putra ke-3 Amien Rais, Ahmad Mumtaz Rais yakin bahwa pembentukan partai baru oleh ayahnya tak akan terealisasi. Ia menilai partai yang disebut sebagai PAN Reformasi itu sepi antusiasme.
"Lihatlah tidak ada satupun anggota dewan kita dan kepala daerah kita yang mengarah ke sana. Karena mereka semua sibuk bekerja, bukan seperti pengangguran yang luntang-lantung berhalusinasi membuat partai," ujar Mumtaz saat dihubungi, Selasa (1/9/2020).
Ia tak segan menyebut partai baru itu sebagai PAN Halusinasi. Pasalnya, tidak ada anggota dewan PAN yang benar-benar telah menyatakan niatnya bergabung dengan partai bentukan Amien itu.
"PAN Reformasi ini alih-alih akan terbentuk dan dideklarasikan, malah yang ada nyungsep sebelum tumbuh," ujar Mumtaz.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti