Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        DeFi Dongkrak Harga Ethereum (Bitcoin 2.0) Naik Hampir 200%

        DeFi Dongkrak Harga Ethereum (Bitcoin 2.0) Naik Hampir 200% Kredit Foto: Warta Ekonomi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Harga Ethereum, cryptocurrency terfavorit setelah Bitcoin, menyentuh Rp7,13 juta pada pekan pertama September 2020. Ini merupakan harga tertinggi Ethereum dalam dua tahun terakhir.

        Tak tanggung-tanggung, kenaikan harga Ethereum hampir 200% jika dilihat dari Maret 2020. Saat itu, harga Ethereum hanya Rp2,7 juta. Kenaikan harga ini karena sistem decentralized finance/DeFi yang tengah digandrungi.

        Baca Juga: Bitcoin Merosot, Ether Sentuh Market Cap Tertinggi di 2020

        Oscar Darmawan, CEO Indodax, mengatakan bahwa permintaan Ethereum meningkat drastis karena sistem DeFi yang sedang digandrungi. Permintaan Ethereum secara masif membuat harga juga meningkat secara drastis.

        "DeFi mendorong permintaan Ethereum sehingga harganya juga meningkat secara drastis. Sebagian besar jaringan DeFi dibangun di atas platform Ethereum," kata Oscar Darmawan dalam keterangannya, kemarin, di Jakarta.

        Ethereum adalah platform menyimpan aset uang dengan satuan ETH yang dikembangkan oleh Vitalik Buterin. Ethereum adalah cryptocurrency yang memiliki kontrak cerdas atau smart contract peer to peer. Saat ini, Ethereum masih sering diperbincangkan di dunia cryptocurrency.

        Ethereum sangat berbeda dari cryptocurrency lain seperti Bitcoin, Litecoin, atau bahkan Ripple. Ethereum adalah protokol blockchain untuk smart contract yang dijalankan mesin virtual Ethereum.

        Pertumbuhan Ethereum diproyeksikan sebagai jaringan karena blockchain tidak hanya digunakan untuk kontrak dan transaksi pintar, tetapi aset kripto yang sebenarnya sering dibangun di atas blockchain Ethereum. Ini memberikan nilai tambah karena spekulasi seputar masa depan pasar crypto yang positif.

        "Bahkan, sebelum adanya DeFi, Ethereum menjadi salah satu topik paling hot di dunia crypto. Ethereum banyak dikatakan orang sebagai Bitcoin 2.0 sehingga perubahan teknologi Ethereum menjadi ke Ethereum 2.0," jelasnya.

        Oscar melanjutkan, DeFi merupakan ekosistem yang baru ditemukan di dunia blockchain dan cryptocurrency. DeFi merupakan jaringan peer to peer yang membuat orang-orang mendapatkan pendanaan dengan menjaminkan cryptocurrency.

        Menurut Oscar Darmawan, pada awal tahun 2020 saja, orang-orang tidak pernah mendengar apa itu DeFi. Saat ini, DeFi sedang digandrungi. Menurutnya, ekosistem blockchain dan cryptocurrency akan terus berkembang demi menciptakan iklim yang positif.

        "Dulu orang-orang di dunia blockchain dan crypto saja tidak mengenal apa itu DeFi. Sekarang, banyak diperbincangkan dan digandrungi oleh pelaku crypto. Ini menandakan bahwa ekosistem blockchain dan crypto terus berkembang dan menjadi salah satu solusi permasalahan sistem finansial saat ini," jelasnya.

        Dia berharap agar masyarakat Indonesia tidak hanya menjadi penonton kenaikan harga aset digital. Masyarakat Indonesia juga bisa ikut berinvestasi dan mendapatkan keuntungan dari trading berbagai aset digital seperti Bitcoin, Ethereum, dan crypto lainnya di Indodax. 

        "Indodax hadir untuk seluruh kalangan, baik yang sudah mahir dalam trading atau investasi hingga orang awam sekalipun. Karena, Indodax menghadirkan aset kripto untuk aset masa depan yang diharapkan ikut mengangkat kesejahteraan rakyat Indonesia," kata Oscar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: