Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Said Didu Diduga Lecehkan Keponakan Prabowo, Tsamara PSI Murka

        Said Didu Diduga Lecehkan Keponakan Prabowo, Tsamara PSI Murka Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tokoh Said Didu dan politikus Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana tengah mendapat sorotan publik.

        Pasalnya, kedua politisi tersebut saling bersahut-sahutan dalam cuitan Twitter yang diduga mengaitkan calon wakil Wali Kota Tangerang Selatan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo atau dikenal pula sebagai Sara Djojohadikusumo.

        Baca Juga: Said Didu Ikut Sentil Menag: Kami Good Looking Ramaikan Masjid

        Meski tak disebutkan langsung pihak yang dimaksud oleh keduanya, namun menurut Sara mereka telah melakukan pelecehan sebab mengomentari bagian tubuhnya secara umum.

        "Paha calon wakil walikota Tangsel (Tangerang Selatan) itu mulus banget," tulis Cipta Panca Laksana dalam akun @panca66.

        Cuitan tersebut kemudian dibalas oleh Said Didu dengan berkelakar agar Cipta menyertakan foto sebagai bukti.

        "Huzz - no pict hoax," tulis @msaid_didu.

        Dalam akun Twitternya, Rahayu Saraswati menyatakan bahwa perbedaan pilihan politik tak menjadi alasan dilakukannya pelecehan seksual.

        "Pelecehan tidak ada hubungannya dengan afiliasi politik, beda pilihan politik bukan berarti bisa dilecehkan, atau karena saya perempuan bukan berarti bisa dilecehkan, pelecehan hanya dilakukan oleh mereka yang berjiwa kerdil & pengecut," tulis @RahayuSaraswati.

        Tak sedikit pihak kemudian menghubungkan pernyataan tersebut ke ranah politik. Khususnya saat Sara berstatus sebagai keponakan Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto.

        Menanggapi sikap Said Didu dan Cipta Panca, terdapat pernyataan dari Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany.

        Ia mengunggah ulang cuitan milik keduanya dalam akun Twitter @TsamaraDKI pada Jumat, 5 September 2020.

        "Tanpa malu melecehkan perempuan seperti ini. Lalu merasa suci, merasa bisa 'menyelamatkan' bangsa ini," Tulis Tsamara.

        Ia mengklaim, jika seseorang tak dapat menghargai seorang perempuan maka kemungkinan tinggi tak bisa pula menyelamatkan bangsa Indonesia.

        "Jangankan menyelamatkan bangsa, menghargai perempuan saja tidak bisa. Alih-alih menilai atau mengkritik @RahayuSaraswati dari track record & kinerja, malah sibuk cari cara melecehkan," lanjutnya.

        Menurut Tsamara, tindakan tersebut merupakan contoh nyata bahwa berbagai kasus pelecehan seksual yang selama ini terjadi berasal dari 'otak pelaku'.

        "Ini salah satu contoh riil bahwa otak pelaku pelecehan yang bermasalah, bukan korban pelecehannya. Mbak Sara sedang nyalon jadi pejabat publik, yang dibahas malah ketubuhannya? Apa coba yang bermasalah kalau bukan otak pelaku?," lanjutnya.

        Hingga kini unggahannya telah memiliki 2,7 jumlah likes disertai berbagai komentar dari warganet. Salah satunya dari akun Twitter @essoepriyadi pada Jumat, 5 September 2020 yang beranggapan cukup lain dari pernyataan Tsamara.

        "Wajar sih mbak Tsam, secara beliau laki-laki. Salah si perempuan kenapa pahanya diumbar, bukankah itu artinya dia ingin menunjukkan kalo pahanya mulus. Dia yang di puji kenapa sampean yang sewot," tulisnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: