Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Subsidi Gaji Rp600 Ribu Disebut Percuma, Kerja Pemerintah Sia-sia?

        Subsidi Gaji Rp600 Ribu Disebut Percuma, Kerja Pemerintah Sia-sia? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat ekonomi Nailul Huda mengingatkan, sejatinya program bantuan dari pemerintah seperti BLT hanya bisa efektif apabila masalah pandemi selesai. Jika belum selesai, seberapa besarnya bantuan akan percuma.

        Masyarakat akan cenderung menahan diri untuk belanja sehingga permintaan akan melemah. Ujungnya, roda perekonomian nasional tidak jalan.

        "Dengan kondisi penanganan Covid seperti saat ini, saya ragu apakah BLT akan efektif walaupun diperpanjang hingga akhir tahun depan sekalipun. Kecuali pemerintah benar-benar melakukan tugasnya dalam penanganan masalah kesehatan, khususnya pandemi," ujar Nailul di Jakarta, Senin (7/9/2020).

        Baca Juga: Subsidi Gaji Kerek Ekonomi? Faisal: Covid-19 Liar, Jangan Harap!

        Baca Juga: Berbahagialah Kaum Pekerja, BLT Rp600 Ribu Ditransfer sampai 2021

        Pemerintah baru saja memastikan akan melanjutkan kembali beberapa program Pemulihan ekonomi Nasional (PEN) di 2021 mendatang. Salah satu program yang diteruskan di tahun depan adalah subsidi gaji atau bantuan langsung tunai (BLT) karyawan swasta.

        Sementara itu, Chief Economist TanamDuit Ferry Latuhihin lebih optimistis, pemulihan ekonomi Indonesia bisa membentuk pola V-Shaped atau lebih tajam. Meskipun sepanjang Juli dan Agustus lalu tingkat permintaan melemah, namun ini disebabkan dana pemulihan ekonomi yang belum terdistribusi dengan baik.

        "Saya rasa bulan ini pencairannya akan lancar dan V-shaped bisa terjadi. Saya berbeda dengan yang meramalkan pola pemulihan U-shaped," ujar Ferry.

        Menurutnya, di negara seperti AS sendiri sudah ada tanda-tanda perekonomian akan menggeliat lagi. Angka pengangguran di AS turun drastis di Agustus dari 10,2% ke 8,4%, sedang tingkat upah atau average hourly wages mengalami kenaikan 4,7%.

        Pertumbuhan ekonomi pasti akan lebih baik lagi bila vaksin sudah siap dan ketidakpastian ekonomi juga tentunya hilang.

        Dampaknya, tidak ada lagi alasan pasar untuk berinvestasi pada dolar sebagai safe haven.

        "Jadi doalr bisa tergelincir. Saya sendiri lebih pilih pegang saham IDX30 untuk jangka waktu minimal enam bulan ke depan. Lebih panjang tentu lebih baik," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: