Seorang gadis bernama Beau Jessup berhasil berbisnis dengan keuntungan mencapai USD400 ribu (Rp5,94 miliar) berkat memberi nama 677.900 bayi China yang baru lahir. Kok bisa? Gadis 19 tahun ini bahkan berhasil membiayai kuliahnya sendiri.
Jessup merupakan pendiri sekaligus CEO Special Name, sebuah situs yang dirancang untuk para orang tua asal China. Situs tersebut menyediakan nama-nama Inggris yang cocok dengan budaya China bagi bayi yang baru lahir.
Baca Juga: Putus Sekolah, Pria Ini Justru Jadi Miliarder Berharta Rp251 T
Jessup pertama kali berbisnis nama bayi ini sejak tahun 2015. Kala itu ia masih 15 tahun tetapi sudah mampu meraup keuntungan USD60 ribu atau Rp890 juta setelah menamai 200 ribu bayi dalam enam bulan.
Sejak itulah, hingga kini Jessup telah menamai lebih dari 677.900 bayi dan telah mendapatkan penghasilan senilai lebih dari Rp5,94 miliar.
"Ini semua lantaran bertemu peluang di waktu yang tepat," ujar Jessup sebagaimana dikutip dari CNBC International di Jakarta, Kamis (10/9/2020).
Bisnis tersebut bermula saat Jessup berpergian dengan ayahnya ke Negeri Tirai Bambu. Saat itulah rekan bisnis ayahnya meminta bantuannya untuk memberi nama bagi putrinya yang baru berusia tiga tahun.
"Aku merasa terhormat dan terkejut. Itu seperti sebuah hal yang sangat penting untuk dilakukan," katanya.
Lantaran ingin memberi nama yang cocok, Jessup meminta orangtuanya untuk menceritakan harapan bagi putrinya tersebut. Wang, rekan bisnis ayahnya, ingin orang-orang terkejut dengan apapun yang bisa dicapai sang anak.
Setelah berpikir dengan matang, Jessup pun memberikan nama Eliza. Nama tersebut terinspirasi dari tokoh fiksi Eliza Doolittle dalam film 'My Fair Lady'. Wang sangat senang dengan nama itu. Ia pun menjelaskan betapa pentingnya bagi warga China untuk memiliki nama Inggris.
Di China, seluruh bayi diberikan nama China yang terdiri dari dua atau tiga karakter dengan makna yang terkonstruksi dengan baik. Meski begitu, banyak warga China yang merasa lebih mudah berinteraksi dengan warga Inggris jika mereka juga memiliki nama Barat.
Sementara nama Barat biasanya diberikan oleh guru sekolah mereka Namun, karena kendala bahasa dan sensor internet di China, kemampuan untuk menelitinya menjadi terbatas.
"Bagi saya, jika Nyonya Wang membutuhkan jasa pemberian nama ini, maka mungkin para orang tua lain juga membutuhkannya," terang Jessup.
Jessup pun akhirnya mendirikan Special Name dengan tujuan membantu warga China, sekaligus berbisnis bagi dirinya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: