Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ilmuwan China Sebut Virus Corona Buatan Lab di Wuhan

        Ilmuwan China Sebut Virus Corona Buatan Lab di Wuhan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Seorang ahli virologi China membuat klaim yang mengejutkan. Dia mengatakan kalau virus corona diciptakan di laboratorium di Wuhan, China. Dia juga berjanji akan memublikasikan bukti yang mendukung dugaannya.

        Dr Li Meng Yan, seorang peneliti di Hong Kong Scholl of Public Health, sebelumnya juga membuat tuduhan bahwa pemerintah Beijing berusaha menutupi wabah di Wuhan. Sang whistleblower itu mengatakan, dia merupakan salah satu di antara orang pertama di China yang meneliti penyakit mirip pneumonia itu setelah mulai muncul di China timur akhir tahun lalu.

        Baca Juga: Kena Happy Hypoxia, Kok Pasien Corona Bisa Tak Merasa Sesak?

        Namun, saat kasusnya terus meningkat signifikan, dia diminta untuk tutup mulut dan berhati-hati. "Kita akan mendapat masalah dan akan hilang," ujarnya mengulang apa yang dikatakan pengawasnya saat itu.

        Dikutip dari laman Mirror, Dr Li muncul di program Loose Women ITV beberapa waktu lalu dan mengatakan kalau dia punya bukti virus mematikan itu dibuat oleh manusia.

        "Urutan genomnya seperti sidik jari. Berdasarkan itu, Anda bisa mengidentifikasi hal-hal ini. Menggunakan ini aku akan mengatakan kepada orang-orang kenapa ini datang dari lab di China, kenapa merekalah yang menciptakannya," ujarnya.

        "Siapapun, meskipun Anda tidak punya pengetahuan biologi, akan bisa membacanya, dan memeriksanya dan mengidentifikasi serta memverifikasinya sendiri," lanjut dia.

        Dr Li terbang ke AS dari Hong Kong awal tahun ini karena menduga pemerintah Beijing mencoba untuk membungkamnya. Sebelumnya, dia mengklaim kalau virus yang sudah membunuh sekitar 913.290 nyawa di dunia berasal dari fasilitas Tentara Pembebasan Rakyat (People's Liberation Army).

        Saat melakukan riset, dia mengklaim bahwa dia melacak wabah ke PLA, demikian laporan Taiwan News. Tapi menurut Li, pemerintah China mencoba untuk mendiskreditkannya bahkan sebelum dia melarikan diri keluar negeri.

        "Mereka menghapus semua informasi saya dan mereka juga mengatakan kepada orang-orang untuk menyebarkan rumor mengenai saya. Bahwa saya pembohong, saya tidak tahu apa-apa, saya hanya membunuh hamster di lab," kata dia.

        Pemerintah China dengan tegas membantah tuduhan Li dan mengatakan bahwa WHO sudah menyatakan bahwa virus corona bukan buatan manusia. Para ilmuwan yang meneliti urutan genetik juga mengatakan virus tersebut kemungkinan besar berkembang pada kelelawar sebelum loncat ke manusia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: