Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kiprah Ayah Bill Gates yang Berperan Besar dalam Yayasan Amal Dunia

        Kiprah Ayah Bill Gates yang Berperan Besar dalam Yayasan Amal Dunia Kredit Foto: BRIAN ACH/GETTY IMAGES
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bill Gates Sr, ayah dari salah satu miliarder teknologi paling terkenal telah meninggal dunia pada usia 94 tahun. Dalam sebuah postingan di Instagram, Bill Gates membagikan berita duka tersebut tersebut dan mengatakan bahwa ia tak pernah berhenti belajar dari kebijaksanaan, kebaikan, dan kerendahan hati mendiang sang ayah.

        Dilansir dari Forbes di Jakarta, Rabu (16/9/2020) Gates juga memuji ayahnya karena memacu dia dan sang istri, Melinda untuk memulai yayasan amal.

        Baca Juga: Bill Gates Tulis Surat Menyentuh untuk Mendiang Sang Ayah: Kami Memiliki Pria yang Luar Biasa

        "Saya dan Melinda berhutang khusus padanya karena komitmennya untuk melayani masyarakat dan dunia membantu menginspirasi filantropi kami sendiri." ujar Gates.

        Empat tahun lalu, Forbes mewawancarai Bill Gates Sr melalui email tentang bagaimana rasanya membesarkan Bill Gates dan peran apa yang dia mainkan dalam mendorong filantropi Bill dan Melinda. Saat itu ia menulis:

        Almarhum istri saya, Mary, sangat percaya pada ide dari Kitab Lukas: "Kepada siapa banyak memberi, akan banyak yang diterima."

        Sejak awal, dia menanamkan itu sebagai nilai penting dalam keluarga kami. Ketika kekayaan Bill Gates tumbuh dari Microsoft, Bill dan Melinda mulai menerima banyak surat dari organisasi nirlaba di wilayah Seattle yang meminta sumbangan amal. Tetapi pada masa itu, sulit bagi mereka untuk memberikan waktu untuk hal semacam itu karena membesarkan keluarga mereka dan menjalankan Microsoft sangat penuh waktu, dan memiliki yayasan keluarga pribadi bukanlah operasi yang mudah.

        Rencana Bill dan Melinda adalah serius tentang filantropi setelah Bill pensiun dari Microsoft. Dan itu berubah setelah Mary sakit keras karena kanker dan meninggal dunia pada tahun 1994, setelah itu saya pensiun dari praktik hukum yang saya jalankan.

        Beberapa bulan kemudian, ketika kami sedang mengantri untuk menonton film, saya menyarankan kepada Bill dan Melinda bahwa dengan kondisi hidup saya yang berubah mungkin saya bisa membantu kegiatan amal mereka.

        Saya pikir itu akan menjadi pekerjaan pensiun yang menyenangkan bagi saya dan bermanfaat bagi mereka jika saya meninjau permintaan uang dan memberikan sebagian. Saya menelepon Bill sekitar seminggu kemudian untuk menindaklanjuti, Bill Gates pun memulai yayasan filantropinya.

        "Yah, Ayah, kami telah memutuskan bahwa kami akan mendirikan yayasan dengan USD100 juta (Rp1,4 triliun hari ini)."

        Saya tercengang dan senang. Tidak lama setelah itu, saya menulis cek pertama saya yakni USD80.000 (Rp1,1 miliar hari ini) untuk program melawan kanker.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: