Demokrat Terheran-heran, Tiap Berbeda Pendapat, Langsung Deh Dicap Musuh Negara
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, menilai patut disayangkan bila ada pihak yang berbeda pendapat dengan pemerintah pasti dianggap musuh negara lantaran ingin melakukan subordinasi menggulung rezim Joko Widodo (Jokowi).
Padahal, menurut dia, stigmatisasi demikian sangat tidak baik untuk demokrasi di Indonesia. Baca Juga: Orang Demokrat ke Anies: Nies, Rem Darurat yang Kau Tarik Itu Blong!
“Sangat disayangkan entah ada pengaruh buzzer, influencer atau siapapun yang memgang kendali opini publik ya baik di medsos, setiap ada pihak yang berseberangan dengan pemerintah atau berbeda pendapat atau memberikan masukan kepada pemerintah seolah dianggap ingin menumbang pemerintahan yang sah,” ucapnya dalam, webinar Proklamasi Demokrasi Forum seri-ke 4 (PDF-4) DPP Partai Demokrat bertajuk “Menjaga Demokrasi Kita Di Masa Pandemi” pada Rabu malam (16/9). Baca Juga: Gusti! Orang Demokrat Bilang Indonesia di Titik Nadir, Gara-Gara Salah Urus
“Ini sebenarnya sebagai suatu stigma yang sangat-sangat jelek sekali, tidak bagus dan tidak baik untuk demokrasi kita,” tegasnya.
Menurut dia, label semacam ini menjadi salah satu masalah utama dalam demokrasi di Tanah Air. Sebab, ruang untuk berdemokrasi atau pihak yang berbeda pendapat langsung dicap tidak cinta bangsa Indonesia.
“Bukan lagi untuk mencapai memberikan yang terbaik bagi masyarakat, bangsa dan negara. Lebih pada dimaknai sebagai pertarungan antara dua pihak antara yang patriot atau tidak patriot, yang cinta bangsa dengan yang anti pada negara ini,” ucapnya.
“Seakan-akan kalau misalnya kita berdiri di satu pihak yang berbeda pandangan seringkali dicap sebagai pihak yang tidak cinta dengan negara ini atau berkhianat. Ini adalah labeling yang sangat buruk sekali,” sambung dia.
“Agak ngeri juga kalo setiap anak bangsa dikit-dikit masalahnya menggulingkan negara ini takut juga kita ini, kita ini bukan Suriah kok, kita ini Indonesia,” katanya lagi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: