Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tajir Melintir! Perusahaan Milik Konglomerat Sudhamek Caplok Mayoritas Saham Prochiz

        Tajir Melintir! Perusahaan Milik Konglomerat Sudhamek Caplok Mayoritas Saham Prochiz Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perusahaan milik konglomerat Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto, yakni PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) berencana untuk mengakuisisi lebih dari setengah saham dalam PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU). Hal itu disampaikan oleh manajemen Garudafood dalam keterbukaan informasi pada Kamis, 17 September 2020 kemarin.

        Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini, 18 September 2020: Menjajah atau Dijajah?

        Direktur dan Sekretaris Garudafood, Paulus Tedjosutikno, mengungkapkan bahwa proses negosiasi dan penandatanganan nota kesepahaman jual beli saham perusahaan produsen keju Prochiz itu sudah dilakukan pada Kamis kemarin. Sejumlah 825 juta lembar saham KEJU akan dibeli Garudafood dari enam pemegang saham sebelumnya, yaitu Lie Po Fung, Sandijaya Rusli, Berliando Luman Toruan, Agustini Muara, Marcello Rivelino, dan Amelia Fransisca.

        Baca Juga: Konglomerat Pieter Tanuri Borong Saham, Nilainya Capai...

        "Garudafood berencana untuk membeli 825 juta saham pilik para penjual yang merupakan 55% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh Mulia Boga Raya yang apabila diselesaikan maka kaan mengakibatkan perubahan pengendalian pada MBR," pungkasnya dikutip pada Jumat, 18 September 2020.

        Lebih lanjut, Paulus mengatakan transaksi tersebut dilakukan dengan tujuan pengembangan bisnis Garudafood sebagai salah satu pemain di industri makanan dan minuman. Saat ini, Garudafood tengah menjajaki kesepakatan final dengan enam pemegang saham KEJU untuk merampungkan transaksi tersebut.

        "Tujuan dai pengendalian adalah untuk pengembangan usaha dan memperluas jaringan usaha serta untuk memperkuat posisi bisnis Garudafood di industri makanan dan minuman," kata Paulus.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: