Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harapan Ekonomi RI, Pertumbuhan Industri Makanan-Minuman Diprediksi Tumbuh Tinggi

        Harapan Ekonomi RI, Pertumbuhan Industri Makanan-Minuman Diprediksi Tumbuh Tinggi Kredit Foto: Antara/Jojon
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pertumbuhan industri makanan dan minuman sepanjang tahun ini diproyeksi mencapai 3-4% meskipun ekonomi nasional berada di tepi jurang resesi.

        Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pihaknya terus memantau dan menjaga aktivitas sejumlah sektor manufaktur strategis di tengah masa pandemi Covid-19. Salah satunya, industri makanan dan minuman diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik.

        "Industri makanan dan minuman merupakan sektor yang sangat potensial untuk terus dipacu karena juga memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional," kata Agus di Jakarta, Sabtu (19/9/2020).

        Baca Juga: Sudah Siap? Bisnis Otomotif Diramal Bersinar Lagi di Semester II 2020

        Baca Juga: Soal Desas-desus Tugas OJK Diambil Alih BI, Luhut Dapat Bisikan dari Jokowi

        Berdasarkan data, pada triwulan I 2020, sektor industri makanan dan minuman memberikan kontribusi sebesar 36,4% terhadap PDB manufaktur. Pada periode yang sama, pertumbuhan sektor industri ini mencapai 3,9%.

        Sementara pada semester I 2020, industri makanan dan minuman memberikan sumbangsih paling besar terhadap capaian nilai ekspor pada sektor manufaktur, dengan angka menembus US$13,73 miliar atau sekira Rp203,36 triliun.

        "Sektor unggulan ini mampu menunjukkan geliatnya menembus pasar internasional di tengah pandemi Covid-19," tambahnya.

        Meskipun demikian, Agus mengingatkan agar para industri tetap menerapkan protokol kesehatan dalam proses produksi. Hal itu termasuk perlindungan pada para pekerja di pabrik.

        Agus mengemukakan, umumnya karyawan pabrik yang terpapar virus corona, penyebabnya berasal dari luar lingkungan kerjanya.

        "Mungkin mereka di luar pabrik tidak memperhatikan protokol kesehatan ketika berkerumun. Karena saya yakin, penyebaran virus di perusahaan sangat minim," ujarnya.

        Ia pun meminta agar pelaku industri di Tanah Air tetap optimistis menghadapi masa pandemi saat ini, dengan terus produktif dan inovatif.

        "Sebab, sektor manufaktur, seperti industri makanan dan minuman selama ini menjadi penopang atau motor penggerak bagi perekonomian kita," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: