Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hotel-Resto Bakal Bergeliat Lagi, PHRI ke Pemerintah: Tolong Kami

        Hotel-Resto Bakal Bergeliat Lagi, PHRI ke Pemerintah: Tolong Kami Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani memprediksi sektor perhotelan dan restoran dalam waktu enam bulan ke depan akan kembali bergeliat.

        Sebelumnya, per Juni 2020, potential loss dari sektor hotel ditaksir mencapai Rp40 triliun, sedangkan restoran berpotensi kehilangan pendapatan sebanyak Rp45 triliun.

        "Mulai bergeliat rebound itu ya satu semester bisa, artinya sudah mulai bisa paling tidak mencapai 30%-50%. Itu masih bisa dalam waktu enam bulan. Tapi, kalau mencapai sebelum pandemi, paling minim butuh waktu satu tahun untuk kembali ke normal ya," ucapnya kepada Warta Ekonomi (21/9/2020).

        Baca Juga: Startup Berguguran, Terpukul Pandemi atau Tergerus Kompetisi?

        Baca Juga: Sudah Siap? Bisnis Otomotif Diramal Bersinar Lagi di Semester II 2020

        Ia menekankan, pengertian dari pemerintah merupakan hal yang paling penting. Jangan sampai, lanjut Hariyadi, pemerintah memberlakukan berbagai macam penagihan di tengah situasi luar biasa seperti ini.

        "BPJS Ketenagakerjaan, yang Jaminan Hari Tua (JHT) kan tidak direlaksasi, kita tetap harus bayar itu 5,7%. Terus juga Jaminan Pensiun (JP), 2% harus bayar, cuma 1% saja yang bisa ditunda. Itu kan berat, karyawannya sendiri juga tidak menerima gaji penuh," bebernya.

        Hal lain yang cukup memberatkan adalah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Pelaku usaha hotel dan restoran masih dibebankan pajak di tengah kekosongan pendapatan dan arus kas yang berhenti. Di sisi lain, Hariyadi menilai insentif yang diberikan oleh pemerintah belum memadai.

        "Sejujurnya sih belum. Kalau listrik (insentif listrik), relaksasi bagi minimum charge kan baru akhir Agustus ini, kalau tidak salah. Padahal kita kan sudah bayarnya dari Maret, April, Mei, Juni, Juli. Lima bulan kita bayar dengan harga kemahalan. Tarif turunnya juga cuma 1,5%," keluhnya.

        Meski berada dalam situasi yang sulit, Hariyadi memastikan bila pihaknya siap membantu pemerintah mengatasi keterbatasan fasilitas untuk isolasi mandiri pasien Covid-19. Per Jumat (18/9/2020), PHRI sudah menyiapkan 27 hotel bintang 2 dan 3 dengan total sekitar 2.500-an kamar di DKI Jakarta.

        "Total seluruhnya sebetulnya ada sembilan provinsi, yang kenaikan angka Covid (kasus positif) cukup mengkhawatirkan. Kami sudah menyampaikan ke Pak Doni Monardo selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19, kami siap membantu di manapun daerah di Indonesia ini yang memerlukan dukungan dari PHRI," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Shanies Tri Pinasthi
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: