Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Shock! Ini 5 Fakta Defisit APBN yang Tekor hingga Rp500 Triliun

        Shock! Ini 5 Fakta Defisit APBN yang Tekor hingga Rp500 Triliun Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020 mengalami defisit hingga Rp500,6 triliun atau 48,2% dari patokan dalam APBN sebesar Rp1.039,2 triliun.

        Salah satu penyebab defisit itu karena minimnya pendapatan negara dan jumlah belanja yang besar karena adanya pandemi Covid-19.

        Baca Juga: Defisit APBN Rp500 T, Rizal Ramli: Ke Mana Tuh Uang? Payah Amat, Sih!

        Terkait adanya hal tersebut, berikut beberapa fakta mengenai APBN 2020 Defisit Tekor Rp500 triliun sebagaimana dikutip dari Okezone di Jakarta, Sabtu (27/9/2020).

        1. Defisit Setara 3,05% PDB

        Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020 mencapai Rp500,6 triliun atau 48,2% dari patokan dalam APBN 2020 senilai Rp1.039,2 triliun. Realisasi defisit anggaran itu setara dengan 3,05% PDB.

        2. Penyebab Defisit

        Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan defisit ini disumbang dari pendapatan negara mencapai Rp1.034,1 triliun atau mengalami negatif growth 13,1% dibandingkan realisasi tahun lalu sampai Agustus 2019. Sedangkan untuk belanja negara tercatat lebih besar hingga Rp1.534,7 triliun.

        "Posisi Agustus defisit sudah Rp500,5 triliun atau 3,05%" kata Sri Mulyani dalam video virtual, Selasa (22/9/2020).

        3. Penerimaan Pajak Baru Mencapai 56,5%

        Bendahara negara itu merinci realisasi penerimaan pajak hingga akhir Agustus 2020 tercatat senilai Rp676,9 triliun atau 56,5% terhadap target APBN 2020 yang sudah diubah sesuai Perpres No. 72/2020 senilai Rp1.198,8 triliun.

        4. Realisasi Penerimaan Bea dan Cukai Alami Pertumbuhan

        Realisasi penerimaan bea dan cukai hingga 31 Agustus 2020 tercatat senilai Rp121,2 triliun atau 58,9% dari target Rp205,7 triliun. Realisasi ini mencatatkan pertumbuhan 1,8% dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp119,0 triliun.

        5. Realisasi Perpajakan Alami Kontraksi 13,4%

        Realiasi penerimaan perpajakan hingga Agustus 2020 tercatat senilai Rp798,1 triliun atau 56,8% dari target Rp1.404,5 triliun. Performa ini mencatatkan kontraksi 13,4% dibandingkan realisasi akhir Agustus 2019 senilai Rp921,5 triliun.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: