Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Meski Dihantui Pandemi, 47 Perusahaan Pelat Merah Sabet BUMN Brand Award 2020

        Meski Dihantui Pandemi, 47 Perusahaan Pelat Merah Sabet BUMN Brand Award 2020 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Reputasi perusahaan dipahat dengan waktu dan proses yang panjang dan tidak terjadi dalam waktu yang singkat. Karena itu, para pimpinan perusahaan harus memperhatikan aspek-aspek internal dan eksternal yang dapat membahayakan reputas perusahaan. Termasuk perusahaan BUMN yang memiliki peran sebagai lembaga profit dan mendukung program-program pemerintah. 

        Terlebih, di tengah pandemi Covid-19, tantangan BUMN akan semakin berat. Dalam situasi saat ini, masing-masing BUMN tentunya akan mengelola reputasi dengan gayanya masing-masing. Termasuk membangun reputasinya di mata kaum milenial. Baca Juga: Dahlan Iskan Sebut 30 BUMN Sudah Mati: Tapi... Nggak Bisa Dikubur

        Karena itu, dalam keterangan yang diterima, Selasa (29/9/2020), Iconomics menggelar webinar yang dilanjutkan dengan virtual award mengusung tema “Corporate Reputation Sebelum dan Sesudah Pandemi Covid-19” untuk mengupas strategi perusahaan dan industrinya dalam mempertahankan reputasi korporat di masa pandemi Covid-19 dan era kenormalan baru ini.

        Dalam acara tersebut hadir sebagai pembicara Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Kabinet Pembangunan VII Tanri Abeng.  Ia menjelaskan pengalamannya dalam mengatasi krisis ekonomi dan memperbaiki 159 BUMN yang kurang sehat kala itu tahun 1998. Baca Juga: Kementerian BUMN: Bank Syariah BUMN Akan Digabungkan dalam Waktu Dekat

        “Saya usulkan ke Bapak Presiden Soeharto untuk memprofitisasi, restrukturisasi dan terakhir privatisasi,” katanya dalam sambutannya di penghargaan BUMN Brand Award 2020.

        Lanjutnya, ia mengungkapkan, saat itu terbentuklah 10 holding BUMN. Salah satu capaiannta, dengan melakukan merger Bank BUMN yang. kala itu menjadi Bank Mandiri. Menurutnya BUMN memiliki peran sangat penting terhadap perekonomian. Sehingga mampu membantu Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) untuk bergeliat.

        “BRI punya portofolio membantu UMKM,” paparnya.

        Sementara itu, usai talkshow webinar, dilanjutkan acara BUMN Brand Award 2020 untuk tahun kedua ini, merupakan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan BUMN.

        Dalam BUMN Brand Award 2020, perusahaan-perusahaan BUMN akan dilihat dari 4 indikator. Ada indikator market dominance, brand strength, customer satisfaction dan social economy. Dalam market dominance yang akan dilihat adalah jumlah penggunaan produk dan jasa perusahaan BUMN yang disurvei. Adapun brand strength menyangkut jumlah responden yang mengetahui keberadaan brand.

        Selain itu, Iconomics juga melihat aspek customer satisfaction yang dilihat dari penilaian responden terhadap kualitas layanan brand perusahaan-perusahaan BUMN. Aspek lainnya yang dilihat mengenai persepsi responden perusahaan BUMN dalam berkontribusi sosial dan ekonomi.

        Menurut Research Director Iconomics Alex Mulya, survei dilakukan kepada tiga segmen milenial. Ketiga segmen milenial tersebut meliputi early, mid-term dan late dengan mengelompokkan berdasarkan segmen pendapatan, yakni rendah, menengah dan atas.

        Berikut daftar Perusahaan Pelat Merah yang meraih BUMN Brand Award 2020:

        1 PT Jasa Raharja

        2 PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia (Persero)

        3 PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero)

        4 PT BNI Life Insurance

        5 PT Taspen (Persero)

        6 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

        7 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

        8 PT Kimia Farma Tbk

        9 PT Bio Farma (Persero)

        10 PT Pindad (Persero)

        11 PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero)

        12 PT Pegadaian (Persero)

        13 PT Permodalan  Nasional Madani (Persero)

        14 PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)

        15 PT POS Indonesia (Persero)

        16 Perum Perhutani

        17 PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)

        18 PT Waskita Karya  (Persero) Tbk

        19 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

        20 PT Hutama Karya (Persero)

        21 PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk

        22 PT Pertamina (Persero)

        23 PT Pertamina Lubricants

        24 PT Aneka Tambang Tbk

        25 PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

        26 PT Angkasa Pura II (Persero)

        27 PT Angkasa Pura I (Persero)

        28 PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

        29 PT Pelabuhan Indonesia I(Persero)

        30 PT Pelabuhan Indonesia III(Persero)

        31 PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk

        32 PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel)

        33 PT Jasa Marga (Persero) Tbk

        34 Perum Bulog

        35 PT Indonesia Power

        36 PT Pembangkit Jawa Bali

        37 PT Jaminan Kredit Indonesia

        38 PT Perikanan Nusantara (Persero)

        39 PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

        40 Perum Perumnas

        41 PT Pupuk Indonesia (Persero)

        42 PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero)

        43 PT Danareksa (Persero)

        44 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

        45 PT Kereta Api Indonesia (Persero)

        46 PT Garuda Indonesia Tbk

        47 PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: