Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Isu Investor Lepas Pemilikan Saham Sandiaga-Boy Thohir. Ini Kata MDKA

        Isu Investor Lepas Pemilikan Saham Sandiaga-Boy Thohir. Ini Kata MDKA Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
        Warta Ekonomi, Surabaya -

        Merebaknya investor ramai-ramai melepas kepemilikan saham perusahaan milik Sandiaga Uno dan Garibaldi Thohir (Boy Thohir), yakni saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) pada perdagangan bursa sesi I seperti diberitakan Warta Ekonomi, Rabu (16/9/2020), lalu dimana saham MDKA harus tetap parkir di zona merah akibat sempat jatuh ke level terdalam di angka Rp1.530 per saham pada sekitar pukul 11.00 WIB lalu.

        Corporate Communication MDKA, Tom Malik secara tegas menjelaskan, pihaknya telah bekerja sama dengan para ahli dalam perancangan pelataran pelindian (heap leach design) untuk menentukan penyebab insiden agar tidak terulang kembali di masa mendatang. Baca Juga: Saham Perusahaan Milik Sandiaga-Boy Thohir Amblas Parah Gara-Gara....

        “Saat ini, irigasi pelataran pelindian tidak akan dilakukan pada kuartal ke empat nantinya. Produksi akan berasal dari pemrosesan larutan yang diambil dari pelataran pelindian. Penjualan sekitar 10.000 ounce diharapkan untuk kuartal ke empat dan total produksi tahun ini diperkirakan 154.000 sampai 160.000 ounce,” tegas Tom Malik dalam keterangan resminya pada Warta Ekonomi di Surabaya, Selasa (29/9/2020). Baca Juga: Waduh, Longsor Hantam Tambang Emas Milik Perusahaan Sandiaga Uno dan Boy Thohir

        Menurut Tom Malik perencanaan perbaikan bertujuan untuk memulai kembali produksi secara berkelanjutan. Diperkirakan sekitar sepertiga dari heap leach pad tidak terpengaruh oleh pergeseran permukaan tanah. 

        “Setelah ini dipastikan dan pemompaan dan pemipaan tambahan telah terpasang kembali (menggunakan pompa yang dipulihkan), Perseroan memperkirakan bahwa irigasi pelataran dapat dimulai kembali pada Januari 2021,” sambungnya.

        Disinggung masalah keuangan akibat dampat tersebut ? Secara tegas Tom Malik menyebutkan, bahwa tanggal akhir bulan ini pihaknya akan memiliki cadangan kas sekitar US$ 80 juta setelah pembayaran amortisasi hutang terjadwal sebesar US$ 10 juta. Perseroan mengantisipasi bahwa akan memiliki pendanaan yang cukup untuk melanjutkan investasi di Proyek Tembaga Tujuh Bukit dan studi kelayakan AIM.

        “Perseroan memiliki polis asuransi yang komprehensif termasuk untuk kerusakan material dan gangguan usaha. Penanggung asuransi telah diberitahu tentang kejadian tersebut  dan  penilai  kerugian telah ditunjuk oleh perusahaan  asuransi. Kunjungan penilai.kerugian telah dilaksanakan dan kami menyediakan informasi agar klaim dapat dinilai. Proses ini diperkirakan akan membutuhkan waktu hingga dua bulan mendatang,” jelasnya.

        Sementara untuk cadangan bijih Tom Malik mengungkapkan, pihaknya  terus meningkatkan potensi cadangan bijih di situs melalui eksplorasi dan pengoptimalan ulang desain lubang tambang untuk menarik keuntungan dari harga emas yang lebih tinggi saat ini.

        “Penting untuk dicatat bahwa diperkirakan bahwa tidak ada emas hilang dari cadangan. Hanya saja, produksi akan ditangguhkan karena insiden ini. Nantinya, kami informasikan lebih lanjut akan dilakukan segera setelah pekerjaan desain remediasi selesai dan perkiraan produksi rinci telah disiapkan,” pungkas Tom Malik.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Mochamad Ali Topan
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: