Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bukan Pertama Kali, Jurnalis Ini Rupanya Pernah Wawancarai Kursi Kosong

        Bukan Pertama Kali, Jurnalis Ini Rupanya Pernah Wawancarai Kursi Kosong Kredit Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tuan rumah acara Mata Najwa yang tayang di Trans 7, menggebrak penonton dengan tayangan unik, yakni mencecar kursi kosong. Tampak pada tayangan Mata Najwa yang rilis di Youtube Senin (28/9/2020), Najwa Shihab tampak wawancara kursi kosong.

        Ia mencecar kursi tersebut dengan rentetan pertanyaan, yang ditujukan kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

        Baca Juga: Terawan Menghilang dari Mata Najwa, Netizen: Sukma Menkes yang Diwawancara

        Dalam video berdurasi 4 menit 21 detik itu, Najwa Shihab mempertanyakan keberadaan, aksi, dan suara dari Menkes Terawan, dalam menangani pandemi Covid-19.

        “Kesediaan mereka (narasumber) hadir di #MataNajwa layak mendapatkan apresiasi karena telah bersedia menjawab pertanyaan dan keresahan warga sekaligus bentuk tanggung jawab sebagai pejabat publik,” tulis tim Narasi, seperti nukil dari deskripsi rekaman tayangan tersebut.

        Di Inggris, kejadian presenter wawancara kursi kosong berlangsung 2019 lalu, ketika jurnalis Sky News jengkel, narasumbernya enggan hadir di hadapan dia.

        Seperti Najwa Shihab, ia juga merupakan seorang perempuan berambut sebahu, yang terus mencecar pertanyaan-pertanyaan yang telah dirangkumnya, kepada si kursi kosong.

        Narasumber yang tidak hadir itu ialah Menteri Muda Brexit, James Cleverly.

        Sama halnya dengan kameramen Mata Najwa, kendati kursinya kosong dan --tentu tidak menjawab satu pertanyaan pun, namun sesekali kamera mengarah kepada kursi itu.

        "Saya tahu bahwa Downing Street Nomor 10 menonton pertunjukan kami," katanya.

        Alamat yang disebut itu merupakan lokasi kediaman Menteri Keuangan Britania Raya.

        “Saya tahu bahwa spin doctor di Nomor 10 Downing Street benar-benar meyakinkan saya melalui teks bahwa ketika para politisi melakukan putaran di pagi hari, mereka akan melakukan program ini. Namun, kami memiliki kursi kosong. Di mana dia? Dia berjarak 15 kaki dariku James Cleverly, yang merupakan Ketua Partai Konservatif, dan dia bilang dia tidak akan datang dalam program ini untuk menjawab semua tuduhan itu.”

        Di video tiga menit itu, Burley ingin mempertanyakan komentar mengenai Grenfell dari Jacob Rees-Mogg, seruan agar sekretaris Welsh mengundurkan diri, perselisihan mengenai transisi Brexit, dan kegagalan partainya atas laporan campur tangan Rusia. 

        Burley yang mengaku jengkel, karena Menteri Muda itu tampak hadir di acara lain, bukannya menjadi narasumbernya.

        Ia memiliki penasaran terhadap kondisi partai Konservatif saat itu.

        “Saya juga ingin bertanya tentang sarannya - atau tentu saja saran bosnya - bahwa Jeremy Corbyn menjelekkan miliarder, dan apakah membela miliarder pada awal kampanye merupakan ide yang baik.”

        Tak lama berselang sejak kejadian 6 November 2019 itu, sang menteri muda menanggapi video viral wawancara kursi kosong, yang menjadi pengganti kehadiarannya.

        Hal itu kata Cleverly melalui akun Twitter resminya, lantaran dia juga di-booking untuk tampil di acara TalkRadio pada waktu yang sama. 

        Dia menambahkan: 'Saya pandai multitasking tetapi tidak dapat berada di dua studio pada saat yang sama.'

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: