Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lebih dari 1 Miliar Muslim Antre untuk Bisa Lanjutkan Umrah di Kabah

        Lebih dari 1 Miliar Muslim Antre untuk Bisa Lanjutkan Umrah di Kabah Kredit Foto: Antara/Saudi Ministry of Media/Handout via REUTERS
        Warta Ekonomi, Riyadh -

        Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak Maret 2020, membuat tanah suci umat Muslim, Makkah dan Madinah sunyi dari kegiatan haji dan umrah. Mulai bulan lalu, Arab Saudi mengumumkan membuka kembali pelayanan umrah.

        Pada Minggu (4/10/2020), kelompok jemaah umrah pertama kalinya masuk Arab Saudi, sehingga kegiatan di Ka’bah, Masjidil Haram, bergeliat kembali.

        Baca Juga: Pemerintah Indonesia Minta ke Arab Saudi Dikasih Jatah Umrah

        Seperti dalam foto viral yang beredar di dunia maya, Ramadhan lalu, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.

        Tidak ada jemaah salat sunah tarawih yang memenuhi Masjidil Haram, dan ka’bah pun sepi dari kegiatan tawaf.

        Hanya segelintir Muslim yang diizinkan berhaji pada bulan Dzulhijjah. Itu pun dengan protokol kesehatan, jaga jarak antarjemaah, dan masjid yang sering didisinfeksi.

        Arab News melansir, saat ini lebih dari 1,8 miliar umat Muslim dari seluruh dunia,  masuk ke dalam antrean jemaah yang diperbolehkan memasuki Masjidil Haram.

        Jemaah diperbolehkan mendaftar melalui aplikasi Eatmarna yang dikelola oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.

        Kini, untuk mengakomodasi 6.000 jamaah saja per hari, Kementerian Haji dan Umrah telah menyiapkan lima titik temu, antara lain Al-Gaza, Ajyad, dan Al-Shasha.

        Di mana para jamaah akan bertemu dan bergabung dengan petugas medis di dalam bus menuju Masjidil Haram.

        Antara melaporkan, dalam menyambut kedatangan kelompok jamaah pertama, kamera pengukur suhu dipasang di pintu-pintu masuk dan di dalam halaman Masjidil Haram untuk memonitor suhu tubuh jamaah dan mengirimkan peringatan jika diperlukan.

        Hal itu telah direncanakan sejak pandemi mulai masuk ke wilayah itu, untuk menjamin keamanan para jamaah serta memungkinkan respons cepat terhadap keadaan yang berpotensi kasus COVID-19.

        Sekitar 1.000 petugas telah mendapat pelatihan untuk mengawasi pelaksanaan ritual ibadah umrah di Masjidil Haram.

        Kompleks masjid juga akan dibersihkan 10 kali dalam sehari di sela-sela pergantian kelompok jamaah, termasuk di bagian yang biasanya dipadati jamaah, seperti air mancur, karpet, dan toilet.

        Eskalator menuju lantai atas dilengkapi dengan alat pembersih, tempat cuci tangan disediakan di sejumlah titik masuk masjid. Selain itu, sistem pendingin udara juga dilengkapi dengan teknologi sanitasi ultraviolet, dengan jadwal pembersihan enam kali sehari.

        Otoritas juga meluncurkan sejumlah inisiatif, termasuk Kammamat atau penggunaan masker.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: