Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jokowi Geram Titahnya Mandek di Lapangan, Istana Panas Lagi...

        Jokowi Geram Titahnya Mandek di Lapangan, Istana Panas Lagi... Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampak geram dibuat kesal dengan menteri Kabinet Indonesia Maju. Kali ini, karena perintahnya bertahun-tahun tak dijalankan.

        Jokowi tampak geram lantaran perintahnya tidak dijalankkan, perintah yang dimaksud yakni membentuk korporasi petani dengan mencontoh negara lain. Baca Juga: Jokowi Perintah BUMN dan Swasta Dampingi Korporasi Petani-Nelayan

        "Sebetulnya kita sudah sering membicarakan mengenai ini yaitu mengkorporasikan petani dan nelayan dalam tujuan meningkatkan taraf hidup mereka dan juga sekarang tentu saja dalam mewujudkan transformasi ekonomi," ucapnya saat membuka rapat terbatas dengan topik 'Korporasi Petani dan Nelayan dalam Mewujudkan Transformasi Ekonomi', secara virtual, Selasa (6/10/2020). Baca Juga: Di Hadapan Jokowi, DPD Pertanyakan Langkah PLN Soal Pembangkit Listrik BBM

        Lanjutnya, ia menerangkan sektor pertanian memiliki kekuatan ekonomi tersendiri. Bahkan, di tengah pandemi, sektor ini masih tumbuh positif 16,24 persen di kuartal II-2020.

        Sambung Kepala Negara, jika momentum itu dimanfaatkan bisa memberikan dampak yang signifikan untuk kesejahteraan petani dan nelayan.

        Lebih lanjut, ia menilai saat ini memang sudah terbentuk kelompk-kelompok nelayan dan petani. Namun, menurutnya implementasi model korporasi belum terbentuk atau elum ada ekosistem yang dihubungkan dengan korporasi besar ataupun BUMN.

        Menurut dia, peran BUMN harus menjadi pendamping, bukan hanya sekadar penerima hasil tani atau off taker.

        Ia pun menegaskan dirinya sudah menyampaikan hal itu beberapa tahun yang lalu, agar mencontoh model korporasi petani seperti itu dari negara lain.

        "Ini yang belum. Saya sudah perintahkan sebetulnya beberapa tahun lalu untuk melihat Felda di Malaysia, untuk melihat koperasi sapi di Spanyol. Model-model yang bagus seperti itu sebenarnya gampang kita tiru tapi saya tidak tahu sampai sekarang tidak bisa kita bangun 1 atau 2 contohnya," serunya.

        Terkait itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun buka suara. Menurutnya, pihaknya telah senantiasa melakukan transformasi ekonomi di sektor pertanian, dengan mendorong birokrasi yang selama ini belum mendukung lompatan nilai dalam mensejahterakan petani dan nelayan, beralih fokus kepada korporasi petani maupun nelayan.

        "Bapak Presiden menyampaikan bahwa yang ingin dibangun adalah budaya korporasi, yaitu pola pikir di mana standar korporasi ini dipakai oleh pemerintah. Kalau di swasta bisa maka pemerintah juga harus bisa membimbing petani dan nelayan untuk melakukan itu," ujar Airlangga usai menghadiri Rapat Terbatas Korporasi Petani dan Nelayan dalam Mewujudkan Transformasi Ekonomi, Selasa (6/10/2020). 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: