Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Transaksi Harian Naik 24,22%, Kapitalisasi Pasar Modal Lampaui Rp5.877 T

        Transaksi Harian Naik 24,22%, Kapitalisasi Pasar Modal Lampaui Rp5.877 T Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pasar Modal Indonesia mencatat pergerakan perdagangan variatif dalam sepekan ini, dengan penutupan di zona positif.

        Selama sepekan terakhir, nilai kapitalisasi pasar bursa selama sepekan meningkat 2,58% menjadi Rp5.877,468 triliun dari Rp5.729,839 triliun dari minggu lalu.

        "Peningkatan tertinggi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa yang melonjak tajam sebesar 24,22% menjadi Rp8,335 triliun dari Rp6,710 triliun pada penutupan pekan yang lalu," tulis keterangan BEI di Jakarta, Sabtu (10/10/2020).

        Baca Juga: Langgar Protokol COVID-19, Paslon Pilkada di Manggarai Kena Sanksi

        Baca Juga: Jokowi: UU Omnibus Law untuk Cegah Korupsi dan Pungli

        Kemudian diikuti oleh kenaikan sebesar 4,65% pada rata-rata volume transaksi menjadi 11,024 miliar saham

        dari 10,534 miliar saham sepekan yang lalu. Data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan pekan ini juga mengalami peningkatan 2,58% menjadi 5.053,663 dari posisi 4.926,734 pada penutupan pekan lalu.

        Sedangkan data rata-rata frekuensi harian selama sepekan mengalami perubahan sebesar 6,16% menjadi sebesar 578,849 ribu kali transaksi dari 616,832 ribu kali transaksi sepekan yang lalu.

        Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp89,53 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2020 mencatatkan jual bersih sebesar Rp45,953 triliun.

        Selama periode 5 hingga 9 Oktober 2020, 2 (dua) Obligasi Berkelanjutan dan 2 (dua) Sukuk Ijarah mulai dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Dimulai pada Senin (5/10), Obligasi Berkelanjutan II Aneka Gas Industri Tahap II Tahun 2020 (Obligasi) dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Aneka Gas Industri Tahap II Tahun 2020 (Sukuk) yang diterbitkan oleh PT Aneka Gas Industri Tbk mulai dicatatkan di BEI.

        Obligasi Berkelanjutan II Aneka Gas Industri Tahap II Tahun 2020 (AGII02CN2) dicatatkan dengan nilai nominal Rp100.000.000.000 dan jangka waktu 370 hari. Sedangkan, Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Aneka Gas Industri Tahap II Tahun 2020 (SIAGII02CN2) dicatatkan dengan nilai nominal Rp205.000.000.000 dan jangka waktu 370 hari.

        Hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia untuk Obligasi dan Sukuk tersebut adalah A-(idn) (Single A Minus). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk.

        Kemudian pada Kamis (8/10/2020), Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Moratelindo Tahap III Tahun 2020 yang diterbitkan oleh PT Mora Telematika Indonesia mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp389.515.000.000. Hasil pemeringkatan untuk Sukuk ini adalah idA(sy) (Single A Syariah) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia. Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Bukopin Tbk.

        Masih pada hari yang sama, obligasi Berkelanjutan IV Federal International Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2020 (Obligasi) yang diterbitkan oleh PT Federal International Finance (FIFA) mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp1.500.000.000.000.

        Hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia mengenai Obligasi yang akan diterbitkan oleh Perseroan adalah AAA(idn) (Triple A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

        Total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2020 adalah 85 Emisi dari 54 Perusahaan Tercatat senilai Rp67,62 triliun. Dengan pencatatan ini maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 466 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp441,04 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 127 Perusahaan Tercatat.

        Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 114 seri dengan nilai nominal Rp3.473,40 triliun dan USD400 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp7,28 triliun.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: