Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Trump Ancam Iran: Jangan Main-Main dengan Amerika!

        Trump Ancam Iran: Jangan Main-Main dengan Amerika! Kredit Foto: Antara/Tasos Katopodis
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump melontarkan ultimatum menggunakan umpatan kasar kepada Iran. Apa yang ia katakan?

        Mengutip New York Post, Sabtu (10/10/2020), Trump memperingatkan agar Teheran tak menyerang AS. Jika tidak menuruti, maka AS pun akan bertindak.

        “Iran telah diberitahukan. Jika Anda bermain-main dengan kami, jika Anda melakukan sesuatu yang buruk kepada kami, kami akan melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya kepada Anda," kata presiden saat wawancara dengan Rush Limbaugh.

        Baca Juga: Trump Minta Vaksin Covid-19 Tersedia November, Bill Gates Bilang Begini

        Baca Juga: Mitos dan Fakta Soal Vaksin, Catat dan Pahami Yuk!

        Amerika Serikat dan Iran telah berselisih sejak Trump menjabat dan menarik diri dari perjanjian nuklir yang diprakarsai oleh pendahulunya, Barack Obama. Kampanye tekanan maksimum terjadi, dan putaran sanksi AS terbaru diumumkan pada hari Kamis dengan menambahkan 18 bank Iran ke dalam daftar lembaga yang tidak diizinkan untuk berurusan dengan dolar AS.

        Trump memperkirakan, Iran akan membuat kesepakatan nuklir baru dengan AS jika dia memenangkan pemilihan presiden 3 November mendatang. "Jika saya menang, kami akan memiliki kesepakatan besar dengan Iran dalam satu bulan," katanya.

        "Saya benci mengatakannya di acara penting seperti ini, tetapi saya akan mengatakannya, Anda tidak melihat teror seperti dulu melihat teror itu. Dan mereka tahu jika mereka melakukan sesuatu terhadap kita, mereka akan membayar 1.000 kali lipat," ancam Trump.

        Trump menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir Iran pada tahun 2018 dengan alasan tidak ada pembatasan yang cukup pada program nuklir negara para Mullah tersebut.

        Pada bulan Januari, Trump memerintahkan pembunuhan terhadap Jenderal Iran; Qasem Soleimani, di Irak, sebuah operasi yang berulang kali dia puji untuk melenyapkan pemimpin "teroris". Teheran bersumpah membalas dendam atas kematian jenderal tersebut. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: