Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Obesitas, Petaka Bagi Murid-murid Sekolah di China karena...

        Obesitas, Petaka Bagi Murid-murid Sekolah di China karena... Kredit Foto: @yunmai
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Setiap sekolah biasanya memberikan peraturan yang ketat mengenai masalah kedisiplinan muridnya, seperti yang dilakukan oleh negara China. Namun kini negara yang dipimpin oleh Xi Jinping itu menerapkan aturan sekolah yang cukup aneh kepada para muridnya.

        Sekolah-sekolah di China tak hanya menilai kedisiplinan dan hasil ujian pembelajaran, tetapi juga fisik dari murid-muridnya.

        Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Huawei, Taipan China yang Sukses Bikin AS Ketar-Ketir

        Sekolah di China akan menilai muridnya dengan nilai yang rendah apabila memiliki rabun mata atau kelebihan berat badan.

        Hal tersebut dilakukan dengan alasan untuk mendorong murid untuk menjadi lebih sehat.

        Dikutip dari laman Express, Pejabat China mengatakan siswa yang tidak memenuhi standar 'normal' penglihatan dan berat badan akan diberi nilai lebih rendah untuk ujian masuk sekolah menengah mereka.

        Rabun jauh di negara ini telah menjadi masalah utama di kalangan pelajar muda.

        Menurut Daily Mail, Lebih dari setengah populasi China di bawah 18 tahun menderita kondisi miopia di mana objek yang lebih jauh tampak buram.

        Dalam beberapa tahun terakhir, siswa sekolah menengan di China paling banyak memiliki kondisi penglihatan rabun.

        Data yang dirilis oleh otoritas kesehatan di China tahun lalu menunjukkan bahwa 81 persen remaja berusia antara 16 dan 18 tahun menderita miopia.

        Angka tersebut juga mengungkapkan bahwa 14,5 persen anak usia enam tahun di China harus memakai kacamata.

        Kebijakan China akan diberlakukan mulai Juni 2021 mendatang sebagai bagian dari reformasi pendidikan kota Changzhi.

        Media China melaporkan bahwa para murid akan dinilai dan ditandai pada tingkat 'kebugaran fisik' mereka yang meliputi tes penglihatan dan berat badan.

        Tes akan menjadi bagian dari ujian masuk sekolah menengah mereka dan akan menyumbang enam persen dari nilai total mereka.

        Siswa yang dianggap 'rabun jauh' akan diberi nilai terendah. Berat badan anak juga akan diuji dengan menggunakan indeks massa tubuh (BMI).

        Murid yang digolongkan kelebihan berat badan akan diberi nilai terendah sedangkan murid yang dianggap memiliki 'berat badan normal' akan menerima nilai penuh.

        Pemerintah daerah dikritik habis-habisan oleh pengguna media sosial yang menyebut kebijakan itu 'konyol' dan 'tidak berguna'.

        Seorang juru bicara pemerintah China menanggapi kritik tersebut, menyatakan bahwa kebijakan tersebut tidak akan membuat 'perbedaan besar' bagi para murid.

        "Kedua penilaian ini tidak akan membuat perbedaan besar pada nilai akhir siswa. Tujuan utama kami adalah membimbing kaum muda untuk menjadi lebih aktif secara fisik," ujar seorang juru bicara menanggapi kritik tersebut.

        "Mendorong mereka untuk melindungi penglihatan mereka dan meningkatkan kebugaran fisik," tambahnya.

        Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan miopia di China diperkirakan menyebabkan hilangnya produktivitas pada tahun 2015 silam.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: