Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kelola Dana PWMP, 3 Siswa SMK PP Rintis Bisnis Budi Daya Sayuran Hidroponik

        Kelola Dana PWMP, 3 Siswa SMK PP Rintis Bisnis Budi Daya Sayuran Hidroponik Kredit Foto: BPPSDMP
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sebagai negara agraris, potensi bisnis pertanian masih terbuka lebar untuk masyarakat Indonesia bagi mereka yang mempunyai ide kreatif dan kemauan. Tak semua usaha harus dimulai dengan modal yang besar. Seiring perkembangan teknologi di sektor pertanian, berbagai ide peluang usaha terbuka dapat dilakukan dengan mudah jika kita mau menjalani prosesnya. 

        Sebagai contoh ide usaha budi daya tanaman dapat dijalankan dengan modal minim, tetapi tetap menjanjikan keuntungan. Bahkan, beberapa jenis budi daya tanaman tidak membutuhkan lahan yang luas, kita dapat menerapkan sistem hidroponik, aeroponik, atau integrated farming.

        Untuk potensi pasar, tak perlu diragukan selama manusia membutuhkan pangan, selama itu peluang pasar produk pertanian selalu terbuka.

        Baca Juga: Program YESS Bentuk Generasi Muda Jadi Agen Pembangunan Pertanian

        Peluang inilah yang ditangkap oleh Adiatma Putra Pradana, Adi Hermawan, dan Vouda Raditya Mahadi Yogama. Ketiga siswa SMK PP Banjarbaru ini memberanikan diri untuk mengajukan proposal usaha budi daya tanaman sayur hidroponik melalui program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP).

        Mendapatkan modal usaha sebesar Rp15 juta pada 2020, mereka telah berhasil memanen 1.000 pohon selada hidroponik. Sekali panen, jumlah hasil penjualannya mencapai di kisaran Rp3 juta. Saat ini mereka sedang mempersiapkan penanaman kedua dengan mencoba membudidayakan kembang kol untuk perkembangan produknya.

        Adiatma Putra Pradana menceritakan alasan mengapa ia memilih SMK PP. "Ayah saya seorang penyuluh pertanian, dan beliau menginginkan saya melanjutkan pendidikan yang lekat dengan sektor pertanian. Sempat saya berfikir mengapa harus sektor pertanian? Tetapi, ketika saya mendengar adanya program PWMP, saya seperti mendapatkan semangat baru," ceritanya.

        "Ternyata di SMK PP kami diajarkan bagaimana cara budi daya dan bagaimana menjadi wirausaha. Tak hanya saya, rekan-rekan saya pun merasa jatuh hati dan yakin untuk melanjutkan pendidikan di jurusan pertanian setelah lulus SMK PP," imbuh Adiatma.

        Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, pilihan tepat bila generasi muda berada di sektor pertanian. "Sektor pertanian merupakan sektor yang dibutuhkan oleh semua pihak dan sektor pertanian sangat diperlukan untuk mendukung kemajuan sebuah negara. Maka, jangan takut menjadi petani dan wirausaha muda di bidang pertanian," seru Mentan.

        Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa pertanian merupakan salah satu sektor yang tetap bertahan di segala kondisi, termasuk  pandemi Covid-19. Saat ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.

        Baca Juga: Tingkatkan Kualitas SDM Pertanian, Kementan Transformasi SMK PP Jadi Politeknik

        "Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian ke depan menjadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya, tetapi juga berorientasi ekspor," papar Dedi.

        "Melalui program PWMP kita dorong generasi milenial untuk menjadi wirausaha sukses. Dan terbukti, saat ini kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus enterpreneur di bidang pertanian," tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: