Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Besok IPO, Agensi Boyband BTS Pasang Harga Rp1,7 Juta per Saham

        Besok IPO, Agensi Boyband BTS Pasang Harga Rp1,7 Juta per Saham Kredit Foto: Twitter BTS
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Besok (15/10/2020), agensi grup idola BTS, Big Hit Entertainment, akan memulai debut saham di Bursa Korea Selatan; menandai salah satu IPO terpanas di Negeri Ginseng.

        Dengan harga 115 dolar AS per saham (hampir Rp1,7 juta), saham Big Hit sudah mengalami oversubscribed lebih dari 1.000 kali. Dari penghimpunan dana itu, Big Hit akan meraup sekitar 840 juta dolar AS (sekitar Rp12,4 triliun).

        Asal tahu saja, popularitas lagu-lagu BTS berperan besar terhadap tingginya minat investor terhadap IPO Big Hit, menurut laporan KrAsia, dilansir Rabu (14/10/2020). "Lagu terbarunya, Dynamite, menduduki puncak tangga lagu Billboard dan menjadi video klip yang paling banyak ditonton dalam waktu 24 jam setelah rilis di Youtube," tulis laporan itu.

        Baca Juga: Kisah Startup Fore Coffee: Bisnis Kopi Berusia 2 Tahun dengan Ratusan Gerai

        Baca Juga: iPhone 12 Pro dan iPhone 12 Pro Max: Spesifikasi, Harga, dan Ketersediaan

        Tak cuma memproduksi musik, Big Hit juga sudah meluncurkan platform bernama Weverse, komunitas daring yang menghubungkan penggemar dan idolanya. Asal tahu saja, Weverse punya biaya keanggotaan senilai 22 dolar AS (sekitar Rp324 ribu) per tahun. Per Juli 2020, aplikasi Weverse telah menghimpun lebih dari 10 juta kali unduhan.

        Kembali ke rencana debut saham, CEO Big Hit, Bang Sihyuk mengatakan akan memberikan 478.695 saham kepada tujuh anggota BTS. "(Itu bertujuan) memperkuat kemitraan jangka panjang dengan artis-artis besar dan meningkatkan moral," ujar Bang.

        Dengan begitu, ketujuh anggota--Rap Monster, Jin, Suga, J-Hope, Jimin, V, dan Jungkook--akan menjadi multijutawan setelah IPO Big Hit.

        Asal tahu saja, Big Hit mencetak pendapatan senilai 483,3 juta dolar AS (sekitar Rp7,1 triliun) dan laba 81,2 juta dolar AS (sekitar Rp1,2 triliun), masing-masing meningkat 95% dan 24% daripada tahun sebelumnya.

        Namun, Big Hit sangat bergantung pada BTS. Sekadar informasi, pada 2019 dan 2020, BTS menyumbang masing-masing 97,4% dan 87,7% terhadap pendapatan Big Hit.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tanayastri Dini Isna
        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: