Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apa Itu Pendapatan Non-Operasional?

        Apa Itu Pendapatan Non-Operasional? Kredit Foto: Unsplash/Stefan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pendapatan non-operasional adalah keuntungan atau kerugian dari sumber yang tidak terkait dengan aktivitas khas bisnis atau organisasi. Pendapatan non-operasional dapat mencakup keuntungan atau kerugian dari investasi, penjualan properti atau aset, pertukaran mata uang, dan keuntungan atau kerugian atipikal lainnya. 

        Pendapatan non-operasional umumnya tidak berulang dan oleh karena itu biasanya dikecualikan atau dipertimbangkan secara terpisah ketika mengevaluasi kinerja selama periode waktu tertentu.

        Baca Juga: Apa Itu Pendapatan Kotor?

        Setidaknya, ada 4 jenis pendapatan non operasional perusahaan, sebagai berikut:

        1. Pendapatan Bunga (Interest Earned)

        Pendapatan bunga atau Interest Earned adalah pendapatan dari bunga yang telah menjadi hak perusahaan atas jasa-jasanya memberikan pinjaman uang kepada pihak lain.

        2. Pendapatan Sewa (Rent Earned)

        Pendapatan sewa atau Rent Earned adalah pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan, karena jasa dalam menyewakan sesuatu hartanya (aset) kepada pihak lain.

        3. Pendapatan Dividen (Cash Dividend Earned)

        Pendapatan dividen atau cash dividend earned adalah sejumlah uang atau penghasilan dan sudah menjadi hak perusahaan sebagai bagian laba (keuntungan) karena perusahaan memiliki saham-saham yang dikeluarkan oleh perusahaan lain.

        4. Pendapatan Royalti (Profit Asset)

        Pendapatan royalti atau profit aset adalah laba yang diperoleh perusahaan ketika menjual harta (aset/ royalti) selain barang-barang yang merupakan objek usaha pokoknya.

        Pendapatan Non-Operasional vs. Pendapatan Operasional

        Membedakan pendapatan yang dihasilkan dari operasi bisnis sehari-hari dan pendapatan non-operasional penting untuk mengevaluasi kinerja nyata perusahaan. Itulah mengapa perusahaan diharuskan untuk mengungkapkan pendapatan non-operasional secara terpisah dari pendapatan operasi.

        Pendapatan operasi adalah angka yang mengukur jumlah keuntungan yang direalisasikan dari operasi bisnis, setelah dikurangi biaya operasi seperti upah, depresiasi, dan harga pokok penjualan (COGS). Singkatnya, ini memberikan informasi kepada pihak yang berkepentingan tentang berapa banyak pendapatan yang diubah menjadi keuntungan.

        Pendapatan operasional dicatat di laporan laba rugi. Di bagian bawah laporan laba rugi, di bawah garis pendapatan operasional, pendapatan non-operasional harus muncul, membantu investor untuk membedakan antara keduanya dan mengenali dari mana pendapatan berasal.

        Terkadang perusahaan mencoba menyembunyikan laba operasional yang buruk dengan pendapatan non-operasional yang tinggi. Waspadalah terhadap tim manajemen yang mencoba menandai metrik yang menggabungkan keuntungan terpisah yang meningkat.

        Pendapatan sebelum bunga dan pajak (EBIT) misalnya, termasuk pendapatan yang diperoleh dari aktivitas yang tidak terkait dengan bisnis inti dan sering kali dapat diiklankan secara besar-besaran oleh perusahaan untuk menutupi hasil operasional yang mengecewakan.

        Seringkali lonjakan tajam pendapatan dari satu periode ke periode berikutnya akan disebabkan oleh pendapatan non-operasional. Berupayalah untuk mengetahui dasar dari mana uang dihasilkan dan untuk memastikan berapa banyak pendapatan yang terkait dengan jalannya bisnis sehari-hari dan kemungkinan akan terulang kembali.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: