Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cuitan Fahri Bikin Heboh: Ada Agenda di Luar Pemerintah Sah, Salah Ketik Terancam Dibui

        Cuitan Fahri Bikin Heboh: Ada Agenda di Luar Pemerintah Sah, Salah Ketik Terancam Dibui Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah merasa ada kegelisahan, hal ini berkenaan dengan penangkapan sejumlah aktivis yang dinilai membuat gaduh.

        “Malam ini dari kampung yang sepi saya bersedih. Rasanya ada yang aneh di seputar kekuasaan. Ada agenda yang menurut perasaan saya bukan agenda pemerintahan yang sah,” cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Kamis (15/10/2020). Baca Juga: Saat Fahri Hamzah dan Fadli Zon Berseberangan

        Namun sayangnya, ia tidak menjelaskan secara rinci dugaan yang ia maksud, termasuk sosol yang ia duga mempunyai agenda lain. Baca Juga: BIN Sesumbar Kantongi Nama Aktor di Balik Demo, Fahri Hamzah Teriak: Please, Disiplin!

        “Kita semua hanya bisa menduga tanpa bisa menyebut nama, sebab sebagai rakyat, salah ketik bisa masuk penjara,” sindirnya.

        Cuitan sebelumnya, Fahri menyinggung soal penangkapan sejumlah aktivis yang dianggap menjadi pemicu kerusuhan dalam demonstrasi penolakan UU Omnibus Law oleh mahasiswa dan buruh, serta LSM.

        Menurutnya, ada yang salah dalam penangkapan para aktivis seperti Jumhur Hidayat dan Syahganda Nainggolan serta para pengkritik lainnya.

        Bahkan, ia juga menyoroti adanya upaya pihak-pihak yang mengaitkan kondisi bangsa saat ini dengan pemerintahan sebelumnya.

        “Hukum tidak boleh menyasar para pengkritik, sementara perusuh dan vandalime belum diselesaikan. Apalagi menuduh mantan presiden segala. Sungguh suatu tindakan yang sembrono dan tidak punya etika. Mau apa sih kita ini? Mau adu domba siapa lagi? Mau ngerusak bangsakah kita?” tegasnya.

        Terkait itu, ia pun berharap Presiden Joko Widodo beserta jajaran di pemerintahan untuk melakukan upaya rekonsiliasi, termasuk berdiskusi dengan para kritikus.

        “Saya hanya bisa kirim doa kepada Pak Presiden dan Pak Kiai (Wapres) semoga bisa jernih meihat realitas ini. Kita tidak bisa begini. Ayolah buka jalan damai dan rekonsiliasi. Kenapa sih susah amat diskusi. Kenapa sih semua harus berakhir di bui? Ayolah,” tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: