Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Penyebab Pak Harto dan SBY Selalu Difitnah Rezim, Terbongkar Semuanya Oleh Orang MUI

        Penyebab Pak Harto dan SBY Selalu Difitnah Rezim, Terbongkar Semuanya Oleh Orang MUI Kredit Foto: IG @tengkuzulkarnain.id
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain membeberkan tiga kemungkinan penyebab mantan Presiden Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selalu difitnah rezim ini.

        Yang pertama, ia menduga Pak Harto dan SBY selalu difitnah karena prestasi ini jeblok. “Kenapa di rezim ini selalu menfitnah Pak Harto dan Pak SBY? Mungkin karena prestasi rezim ini jeblok, tidak mampu menyaingi beliau berdua,” cuitnya dalam akun Twitternya, @ustadtengkuzul, seperti dilihat, Jumat (16/10/2020). Baca Juga: Celetukan Anak Buah Bu Mega untuk SBY Nyelekit Banget: Akhirnya Baper dan Panik, Ya Kan!

        Kemudian, yang kedua diduga karena Pak Harto dan SBY pro rakyat, sehingga keduanya selalu menjadi korban fitnah.

        “Mungkin karena model Pemerintahan beliau berdua pro-rakyat, dan berbeda dengan rezim ini,” ucapnya lagi. Baca Juga: Makin Hot! Pasukan Megawati Tanggapi Keluhan SBY: Tak Usah Merasa Tertuduh

        Ketiga, tambahnya, kemungkinan rezim ini sedang menutupi kelemahan sehingga melakukan pembusukan terhadap lawan politiknya,

        “Mungkin menutupi kelemahannya, busukkan lawan,” tukasnya.

        Sementara itu, ia juga menuding bahwa rezi, ini sangat brutal kepada rakyatnya sendiri. “Dari memukuli anak bangsanya, menendangi mereka, menembaki dengan gas airmata, ujungnya mengancam tidak memberi SKCK saat mereka mencari kerja,” cetusnya.

        Ia juga mengungkit kasus Basuki Tjahaja Purnnama atau Ahok yang pernah dipenjara tetapi bisa diangkat menjadi Komisaris Utama Pertamina tanpa Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).

        “Jadi teringat Ahok. Narapidana bisa jadi Komisaris Utama Pertamina dengan gaji milyaran. Apa pakai SKCK juga, kah?,” tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: