Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lagi, Joe Biden Janjikan Ini pada Warga Muslim AS Kalau Jadi Presiden

        Lagi, Joe Biden Janjikan Ini pada Warga Muslim AS Kalau Jadi Presiden Kredit Foto: Antara/REUTERS/Brendan McDermid
        Warta Ekonomi, Washington -

        Calon Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden memberikan janj kepada warga muslim di AS jika dirinya terpilih sebagai presiden. 

        Janji yang Joe Biden berikan pada warga muslim ialah mencabut 'Larangan Muslim' yang sebelumnya diberlakukan oleh Donald Trump.

        Baca Juga: Masuk Masa-masa Krusial, Biden Unggul Lagi dari Trump Versi Japat

        Tak hanya itu, Biden pun berjanji akan melibatkan Muslim Amerika dalam setiap aspek sosial dan politik dalam pemerintahannya kelak.

        Selain itu, Joe Biden juga berjanji akan mendorong anggota parlemen membuat undang-undang untuk memerangi lonjakan kejahatan rasial di AS.

        "Sebagai Presiden, saya akan bekerja dengan Anda untuk menghilangkan racun kebencian dari masyarakat kita untuk menghormati kontribusi Anda dan mencari ide-ide Anda. Pemerintahan saya akan terlihat seperti Amerika, dengan Muslim Amerika melayani di setiap tingkatan," kata Joe Biden, sebagaimana dikutip dari Deccan Herald, Selasa, 20 Oktober 2020.

        "Pada hari pertama, saya akan mengakhiri larangan Muslim inkonstitusional Trump. Saya akan mendorong Kongres untuk mengesahkan undang-undang kejahatan dan kebencian. Saya akan menerapkan strategi nasional yang telah saya susun sejak Maret untuk menanggulangi Covid-19," lanjut Joe Biden.

        "Saya akan mengakhiri ketidaksetaraan yang mematikan dalam perawatan kesehatan, pendidikan, dan kesempatan yang telah diperbesar oleh krisis ini. Dan bersama-sama, kita akan membangun kembali sistem peradilan pidana yang berfokus pada penebusan, bukan retribusi," kata Joe Biden menambahkan.

        Sejak masa pemerintahan Presiden AS, Donald Trump telah melakukan larangan perjalanan yang kontoversial, yakni melarang Muslim memasuki AS.

        Oleh para kritikus, kebijakan tersebut dinamakan "Larangan Muslim". Larangan tersebut meliputi beberapa negara mayoritas Muslim, termasuk Iran dan Suriah.

        Pada Februari lalu, larangan perjalanan tersebut semakin diperluas hingga mencakup enam negara tambahan, termasuk Nigeria.

        Melihat bahwa suara Muslim Amerika penting bagi komunitas dan negara, Joe Biden mengklaim bahwa komunitas tersebut tidak selalu mendapatkan rasa hormat atau representasi yang layak mereka dapatkan selama berada di bawah kepemimpinan Donald Trump.

        "Ini bukanlah siapa kita. Abraham Lincoln memberi tahu kami di Gettysburg, sebuah rumah yang terbagi tidak dapat berdiri. Hari ini, kepercayaan sedang surut. Harapan tampaknya sulit dipahami. Alih-alih menyembuhkan, kita sedang terkoyak. Dan saya menolak untuk membiarkan itu terjadi. Kami memiliki dua masa depan yang lebih cerah untuk pemerintahan AS kelak," kata Joe Biden.

        Joe Biden juga mengatakan bahwa dia akan merangkul semua harapan masyarakat dan berusaha memberikan yang terbaik untuk warga Amerika Serikat kelak.

        "Saya katakan dari awal, saya menjalankan negara Amerika Serikat untuk merangkul harapan, bukan ketakutan. Merangkul terang, bukan kegelapan. Merangkul masa depan, bukan masa lalu. Dan saya akan memberikan yang terbaik untuk kita semua. Maksud saya, Anda semua lebih tahu daripada siapa pun bahwa kita memiliki kekuatan untuk mengubah arah, mengorganisir, mengadvokasi, dan memilih," kata Joe Biden.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: