Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Takut Banget Kalau Ahok Presiden, Novel 212: Bisa Pertumpahan Darah, Bacotnya Comberan!

        Takut Banget Kalau Ahok Presiden, Novel 212: Bisa Pertumpahan Darah, Bacotnya Comberan! Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin, buka suara tentang peluang mantan terpidana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), maju sebagai Presiden RI.

        Ia menilai Ahok tetap memiliki peluang menjadi calon presiden apapun latar belakangnya. "Cuma pasti kalau Ahok jadi presiden akan terjadi kegaduhan yang luar biasa, bahkan bisa terjadi pertumpahan darah yang luar biasa karena waktu jadi gubernur atau wakil gubernur saja sudah banyak makan korban nyawa," katanya, saat menanggapi video blak-blakan Ahok seandainya menjadi presiden seperti yang ditayangkan dalam sebuah video, seperti dilansir, Suara.com, Rabu (21/10/2020). Baca Juga: Keras Sekali, Jubir Alumni 212 Sebut Ahok atau Kodok Pun Bisa Jadi Presiden

        Diketahui, pada tahun 2015, Novel pernah dipenjarakan Ahok (ketika masih menjadi gubernur Jakarta) selama tujuh bulan dalam kasus menghasut orang lain berbuat melawan hukum, ketika demonstrasi berujung ricuh di depan Balai Kota Jakarta pada Jumat (3/10/2014). Saat itu, Novel menjadi salah satu koordinator demonstrasi.

        Terkait itu, di mata Novel, AHok tidak benar-benar memiliki prestasi membanggakan dan tidak benar-benar diinginkan mayoritas masyarakat untuk memimpin.   Baca Juga: Lagi Berandai-andai Nih, Kalau Jadi Presiden, Ahok Bakal Hapus...

        "Kalau dilihat, Ahok itu produk gagal dan jabatan yang diemban bukan pilihan rakyat, tapi hanya limpahan saja seperti wakil gubernur, menjadi gubernur, dan menjadi komisaris Pertamina saja bisa rugi dan itu sudah saya katakan jauh-jauh hari sebelum Ahok jadi komisaris Pertamina. Akhirnya benar saja rugi tuh," kata Novel.

        Sementara itu, menurut dia, untuk menjadi seorang calon presiden, dibutuhkan figur yang merakyat, santun serta cerdas. 

        "Sedang Ahok adalah bacotnya aja bacot comberan juga penghardik rakyat serta kegoblokannya Pertamina bisa rugi," kata dia.

        Sambungnya, "Untuk peluang jelas kecil kalau diukur dari kacamata politik Islam karena Indonesia kan mayoritas Islam dan hukum Islam sudah berlaku 75 persen serta juga hukum Islam masuk bagian dari penerapan hukum yang ada di Indonesia yaitu kompilasi hukum Islam dan secara keseluruhan juga sebagai landasan konstitusi negara ini yang sah karena Pancasila 18 Agustus 1945 yang merupakan konsensus nasional adalah Pancasila yang dijiwai oleh Pancasila 22 Juni 1945 atau Piagam Jakarta sesuai Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Dengan begitu, Ahok jelas wajib ditolak sebagai rasa keadilan sesuai dengan Pancasila dan secara proporsional juga Ahok tidak bisa menjadi capres." 

        "Selain daripada itu Ahok jadi capres sangat melecehkan putra putri bangsa Indonesia sendiri karena masih banyak anak negeri asli, yang  kalau jadi presiden tentu akan terjadi kegaduhan dan perpecahan yang luar biasa. Menjadi gubernur aja yang itupun hanya menjadi pengganti sudah bikin gaduh Indonesia dan umat Islam sedunia, bahkan kebijakannya terjadi pertumpahan darah. Dan kemungkinan akan terjadi disintegrasi bangsa yaitu Aceh, Sumbar, Madura, Riau, NTB dan daerah-daerah yang Jokowi jeblok ketika pilpres kemarin akan memerdekakan diri," tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: