Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Diliputi Keraguan, Bank Sentral Negara Ini Ogah Terbitkan Mata Uang Digital

        Diliputi Keraguan, Bank Sentral Negara Ini Ogah Terbitkan Mata Uang Digital Kredit Foto: BiUP.com
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Otoritas keuangan di Selandia Baru tidak terburu-buru mengeluarkan bank sentral mata uang digital, atau CBDC, menurut seorang eksekutif bank sentral.

        Christian Hawkesby, asisten gubernur di Reserve Bank of New Zealand (RBNZ), mengklaim bahwa negara itu tidak memiliki rencana dalam waktu dekat untuk menerbitkan CBDC.

        Dalam pidatonya pada Senin, Hawkesby mengatakan bahwa bank tetap berpikiran terbuka tentang kemajuan lebih lanjut dalam teknologi uang dan pembayaran dan secara aktif terlibat dalam penelitian CBDC.

        Baca Juga: Widih, Warganya Vladimir Putin Ramai-ramai Investasi Cryptocurrency

        "Untuk mengeluarkan mata uang yang memenuhi kebutuhan masyarakat, kita harus mengambil pendekatan yang baru dan holistik. Kami mengakui masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Kami belum memiliki semua jawaban, dan kami juga tidak berharap menemukannya sendirian. Namun, dengan bekerja sama dengan Selandia Baru kami ingin menjadi on the money sekarang dan di masa depan," katanya dikutip dari Cointelegraph, Rabu (21/10/2020).

        Asisten gubernur RBNZ juga menyoroti sejumlah besar manfaat uang tunai, mengklaim bahwa manfaat tersebut sejauh ini tidak dapat direplikasi dengan baik oleh uang elektronik.

        Menurut Hawkesby, manfaat tersebut termasuk uang tender resmi, penyelesaian langsung secara langsung dan pembayaran cadangan offline darurat, serta privasi dan otonomi dalam tabungan dan pembayaran.

        Pernyataan Hawkesby menggemakan klaim baru-baru ini oleh Ketua Federal Reserve Amerika Serikat, Jerome Powell. Pada Senin, Powell mengatakan bahwa AS tidak akan mengeluarkan dolar digital sampai Fed menjawab semua pertanyaan seputar potensi CBDC, termasuk privasi dan keamanan pengguna. 

        "CBDC adalah salah satu masalah yang lebih penting bagi Amerika Serikat untuk melakukannya dengan benar daripada menjadi yang pertama," kata Powell, menekankan bahwa masih ada permintaan yang kuat untuk uang tunai di negara tersebut.

        Hawkesby juga menegaskan meski penggunaan transaksionalnya menurun, peredaran uang tunai di dalam negeri terus meningkat.

        "Ini kemungkinan karena kegunaannya bagi beberapa orang sebagai penyimpan nilai," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: