8 Juta Orang AS Jatuh Miskin, Miliarder Ini Ajak Rakyat Tekan Trump Tambah Dana Stimulus
Setelah berminggu-minggu menegosiasikan paket stimulus, Kongres AS masih menemui jalan buntu. Meskipun Presiden Donald Trump mengatakan akan menaikan paket stimulus dari USD1,8 triliun (Rp26.458 triliun), namun pemerintahannya belum mencapai kesepakatan dengan DPR Demokrat, yang baru-baru ini mengesahkan USD2,2 triliun (Rp32.337 triliun).
Masalah pun menjadi rumit saat Senat Republik telah mengisyaratkan bahwa mereka ragu-ragu untuk mengesahkan RUU yang diusulkan oleh pemerintah atau Demokrat.
Baca Juga: Joe Biden Menang Dukungan dari Miliarder, Trump Kalah Jauh!
Dilansir dari CNBC Make-It di Jakarta, Kamis (22/10/2020) untuk memajukan negosiasi, menurut miliarder Mark Cuban, orang-orang Amerika perlu menekan pejabat pemerintah.
“Saya akan meminta rakyat Amerika untuk berbicara dengan perwakilan mereka dan menjelaskan betapa pentingnya program stimulus ini bagi mereka, keluarga mereka, dan komunitas mereka,” ujar Cuban.
"Saya akan pergi ke senator dan anggota kongres secara langsung dan meminta mereka untuk menempatkan konstituen dan kebutuhan mereka di atas partai [politik] mereka." tambahnya.
Kebuntuan saat ini, menurut Cuban adalah akibat dari para pejabat yang takut menentang kepemimpinan partainya.
Ini bukan pertama kalinya Cuban buka suara soal politik. Sebelumnya, ia mengkritik keterampilan kepemimpinan Presiden Trump dan mantan Wakil Presiden Joe Biden. Cuban mengatakan Trump tidak menunjukkan kekuatan dalam kepemimpinannya, dan pada bulan April, Cuban menyebut Biden terlalu diam dalam menangani masalah-masalah penting.
Sepanjang pandemi, Cuban telah mendesak stimulus lebih lanjut untuk membantu orang Amerika yang sedang berjuang. Pada bulan September, dia telah menawarkan proposal stimulusnya sendiri. Cuban percaya bahwa semua rumah tangga Amerika, terlepas dari tingkat pendapatannya, harus menerima cek stimulus sebesar USD1.000 (Rp14,7 juta) setiap dua minggu selama dua bulan ke depan.
Tak hanya miliarder Mark Cuban, ekonom juga mengatakan bahwa lebih banyak stimulus sangat penting untuk keberlangsungan ekonomi.
Pada 10 Oktober, klaim pengangguran AS mencapai 898.000 menjadikannya level tertinggi sejak Agustus, menurut Departemen Tenaga Kerja. Meski pengangguran mulai menurun, namun 25 juta orang Amerika masih mengandalkan tunjangan pengangguran. Sejak Mei, diperkirakan 8 juta orang jatuh miskin AS, menurut peneliti dari Universitas Columbia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: