Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        2020, Rasio Elektrifikasi Jabar Tembus 99,5%

        2020, Rasio Elektrifikasi Jabar Tembus 99,5% Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Sepanjang 2020, pelanggan PLN Jawa Barat bertambah sebanyak 357 Ribu pelanggan sehingga saat ini sudah melayani hampir 15 Juta Pelanggan. Adapun, Rasio Elektrifikasi menjadi 99.5% . Namun demikian, saat ini masih terdapat 204.608 KK yang belum berlistrik. 

        Direktur Niaga dan Managemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan untuk mendukung peningkatan rasio elektrifikasi, PLN memberikan bantuan CSR PLN Peduli dan Bina Lingkungan sebesar 300 Juta Rupiah kepada Dinas ESDM Jawa Barat untuk penyambungan 365 pelanggan (Instalasi, SLO, dan Biaya Penyambungan) melalui PLN Jawa Barat.  

        Baca Juga: Penuhi Permintaan EBT, PLN Luncurkan Sertifikat Energi Terbarukan

        Upaya mendukung salah satu program Gubernur Jawa Barat yaitu peningkatan konsumsi energi listrik per kapita dengan target 1.693 kWh/Kapita pada tahun 2025, dimana pada tahun 2019 telah tercapai 1.032 kWh/Kapita yang pencapaiannya lebih tinggi dari konsumsi listrik per kapita secara Nasional, PLN Jawa Barat telah berhasil mencatatkan pertumbuhan konsumsi energi listrik sebesar 3% sampai triwulan I 2020. 

        "Tetapi akibat terjadinya Pandemi COVID19, telah terjadi penurunan  konsumsi energi listrik sebesar -1.9% pada triwulan II dan III," kata Bob saat Peresmian Stasiun Pengisian Listrik Kendaraam Umum (SPLU) PLN di Bandung, Senin (2/11/2020).

        Baca Juga: PLN Menawarkan Suplai Listrik dan Uap ke Wilayah Kerja Rokan, Pertamina Siap Bahas Kerja Sama

        Menurutnya, penurunan konsumsi energi listrik terbesar terjadi di kelompok pelanggan industri -11.7% dan di kelompok pelanggan bisnis sebesar -4.4%, sedangkan di kelompok pelanggan rumah tangga justru mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 10.9%. Namun demikian, di dua bulan terakhir telah terlihat tren yang semakin membaik di seluruh kelompok pelanggan. 

        Sedangkan untuk meningkatkan penggunaan kompor induksi di masyarakat, PLN juga selalu mensosialisasikan hal tersebut pada tiap kesempatan, dan sampai saat ini telah membagikan sebanyak 5.965 Kompor Induksi kepada berbagai komunitas di masyarakat Jawa Barat. 

        “Dengan kondisi tersebut, kami berharap konsumsi energi listrik dapat bertumbuh lagi di sektor pelanggan Rumah Tangga, dengan dukungan Pemprov Jabar melalui Konversi Kompor Gas ke Kompor Induksi, perubahan menuju Electrifiying Lifestyle dan penggunaan Eco Moving,” jelasnya.

        Selanjutnya, untuk mendukung kebutuhan masyarkat menuju perubahan ke Electrifiying Lifestyle, PLN juga telah menyediakan Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) sebanyak 471 titik tersebar di wilayah Provinsi Jawa Barat dan 1 Unit (Stasiun Penyedia Kendaraan Listrik Umum) SPKLU di Gedung Sate ini untuk mendukung penggunaan Eco Moving. 

        Bob menilai dalam proses pengisian bahan bakar kendaraan listrik lebih efektif karena  bisa mengisi energi di rumah. 

        "Jadi tidak usah khawatir Kalau kita berjalan jauh, cukup ada outlet kemudian kita bisa mengechargenya di sana kemudian kita usahakan ke deoannya pada jam tertentu diadakan diskon," ujarnya.

        Keuntungan lainnya, sambung Bob bisa menghemat biaya sekaligus mengubah gaya hidup dari energi yang selama ini berasal dari impor seperti LPG.  "Dengan menggunakan energi listrik yang berasal dari dalam negeri  ketahanan energi di tanah air semakin kuat," imbuhnya.

        Adapun Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Emil) mengatakan Pemprov Jabar sedang menyusun kebijakan di tahun 2021 tentang pembelian mobil dinas Pegawai Negeri Sipil (PNS) wajib menggunakan mobil listrik dan motor listrik. 

        "Jadi, Jabar menjadi provinsi pertama yang mewajibkan kebijakan minimal kendaraan dinas Gubernur sampai level bawah dari motor hingga mobil pakai energi listrik," ujarnya.

        Pemprov Jabar sedang melakukan uji coba semua kendaraan di pasaran yang akan  dikampanyekan sebagai konversi energi. Sebab, tingginya angka bencana alam sebenarnya akibat dari emisi gas buang yang terlalu tinggi. 

        "Kami ingin menyelamatkan lingkungan untuk anak-cucu kita di masa depan dimulai dengan gaya hidup. Salah satunya mengubah gaya gerak menjadi minimal dengan menggunakan energi listrik," ungkapnya.

        Emil menilai fasilitas pengisian energi listrik sangat variatif, ada yang bisa ditukar di tempat seperti Honda selain itu ada juga yang bisa mengisi energi di mana saja seperti Hyundai. 

        "Mari kita ubah gaya hidup kita agar kita bisa menyelematkan lingkungan dan kebencanaan. Diharapkan Jabar menjadi provinsi paling kecil memberikan polusi lingkungan di Indonesia," ujarnya.

        Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Jabar Bucky Wikagoe menambahkan pihaknya menyambut baik langkah yang ditempuh Pemprov Jabar dalam pengadaan mobil dinas energi listrik. Ke depan memang sudah harus memikirkan perubahan perilaku ketergantungan energi fosil ke listrik.

        "Saya kira Gubernur lewat kebijakannya sudah memberikan contoh kepada masyarakat," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: