Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cermati Jadi Korban Pembobolan Data Pribadi 17 Situs, Amankan Akun dengan Cara Ini!

        Cermati Jadi Korban Pembobolan Data Pribadi 17 Situs, Amankan Akun dengan Cara Ini! Kredit Foto: Cermati
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kebocoran data yang berujung penjualan di situs gelap (dark web) kembali terjadi. Kali ini, ada 17 perusahaan yang menjadi korban; salah satunya, platform teknologi finansial Indonesia, cermati.com.

        Mengutip Bleeping Computer, Selasa (3/11/2020), peretas (hacker) membobol dan menjual 2,9 juta data pribadi pengguna Cermati.com di situs gelap. Kebocoran data pribadi itu mencakup: surel, kata sandi bcrypt, alamat, telepon, nomor rekening bank, sampai NPWP.

        Setelah informasi kebocoran beredar, para pengguna pun menerima surel notifikasi. “Perusahaan telah menemukan akses ilegal ke platform, lalu menggelar investigasi, serta menghapus akses ilegal tersebut,” begitulah kata perusahaan, dilansir dari Viva.co.id.

        Baca Juga: Realme Narzo 20 Pro: Spesifikasi, Bocoran Harga, dan Ketersediaan di Indonesia

        Baca Juga: Alamak! Peretas Rampok Rp34 Miliar dari Rekening Kampanye Trump

        Lebih lanjut, situs edukasi finansial itu juga menggandeng Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam investigasi tersebut.

        Co-Founder Cermati, Andhy Koesnandar berujar, “(kami) bekerja sama dengan ahli keamanan informasi eksternal independen guna mendukung meningkatkan keamanan secara menyeluruh.”

        Cara Amankan Akun Cermati

        Untuk para pengguna, Cermati meminta agar Anda mengganti kata sandi secara rutin dan sistematis. “Perusahaan juga mengingatkan pengguna untuk tak mengirimkan kode rahasia berupa kode CVV kartu kredit kepada pihak lain,” kata perusahaan.

        Selain itu, perusahaan juga mendesak agar pengguna menyalakan fitur autentikasi dua tahap demi meningkatkan keamanan akun.

        “Demi meningkatkan keamanan, maka kami mewajibkan seluruh pengguna melakukan two-factor authentication saat masuk, untuk mencegah akses tak seharusnya terhadap akun terkait,” ujarnya.

        Di luar Cermati, RedMart, platform milik Lazada di Singapura pun menjadi korban peretasan itu. Sekitar 1,1 juta data pribadi berupa alamat, nomor telepon, surel, dan kartu kredit pun bocor ke tangan peretas.

        Secara total, ada 34 juta data pribadi yang peretas bobol dari 17 perusahaan. Di situs gelap, data-data itu memiliki harga jual sekitar Rp7,2 juta-Rp1,45 miliar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tanayastri Dini Isna
        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: