Pulau Jawa masih merupakan penyumbang terbesar perekonomian Indonesia. Struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada triwulan III masih didominasi kelompok Jawa yang memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto sebesar 58,88%.
Sumatera berada di posisi berikutnya dengan kontribusi sebesar 21,53%, diikuti Kalimantan sebesar 7,70%, Sulawesi sebesar 6,60%, Bali & Nusa Tenggara sebesar 2,92%, serta Maluku & Papua sebesar 2,37%.
Baca Juga: Resesi Peluk RI, Menko Airlangga: Malaysia dan Singapura Lebih Dalam
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengungkapkan, dampak pandemi Covid-19 dirasakan di seluruh pulau dengan level kontraksi pertumbuhan yang bervariasi. Kelompok pulau yang mengalami kontraksi pertumbuhan lebih dalam dari kontraksi pertumbuhan nasional (yoy) meliputi Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 6,80%, Kalimantan sebesar 4,23%, dan Pulau Jawa sebesar 4%.
"Bali dan Nusa Tengggara mengalami kontraksi paling dalam sebesar -6,80%," kata Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (5/11/2020).
Sebaliknya, kelompok pulau yang mengalami kontraksi pertumbuhan di atas pertumbuhan nasional meliputi Pulau Sulawesi sebesar 0,82%, Pulau Maluku dan Papua sebesar 1,83%, serta Pulau Sumatera sebesar 2,22%.
Sebelumnya, kuartal III-2020 ekonomi Indonesia kembali tumbuh negatif 3,49%. Angka itu memang lebih baik dibandingkan kuartal II 2020 yang minus 5,32%. Meskipun ada peningkatan, pertumbuhannya masih minus 3,49%. Artinya, ekonomi Indonesia masuk jurang resesi karena dua kali berturut-turut mengalami minus partumbuhan.
"Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I sampai III masih terkontraksi 2,03% bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: