Perseteruan antara Ustad Muhammad Yahya Waloni dengan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Mochtar Ngabalin kembali memasuki babak baru.
Kali ini Ustad Yahya menantang Ali Mochtar Ngabalin untuk berkelahi sampai mati. Hal tersebut dikatakan sekaligus manggapi cuitan Ngabalin yang berharap aparat kepolisian menangkap Yahya. Baca Juga: Benarkah Ngabalin Sebut Jokowi Keturunan Nabi Sulaiman?
Hal tersebut juga terekam dalam video berjudul “USTADZ YAHYA WALONI TANGGAPI UCAPAN NGABALIN CERAMAH VIRAL TEEBARU” yang dibagikan di chanel YouTube zhinyal Islam.
Dalam video tersebut, Yahya menyebut nama Ngabalin sebagai Kibulin. Ia mengatakan Kibulin kerap mengklaim dirinya sebagai mubalig terkenal dan terbesar di Indonesia. Baca Juga: Ngabalin Disekolahin Orang MUI: Sampah Demokrasi Itu Penjilat Rezim, Salah Benar Jilat
“Begitu Gus Nur ditangkap si munafik ngomong, namanya, mubaliq terkenal di Indonesia, mubaliq terbesar, Kibulin,” ucapnya, seperti dilansir, FIN, Jumat (6/11).
Lanjutnya, ia mengatakan dirinya mengetahui ucapan Ngabalin melalui internet. “Dia ngomong juga di Google, setelah Gus Nur, upayakan polisi tangkap, Refly Harun dan Ustad Waloni,” katanya.
“Sudahlah Kibulin, kau kalau tidak senang dengan Yahyah Waloni tinggal tentukan di mana kita ketemu, kita baku pukul sampai mati. Artinya berkelahi secara fisik. Kita figth,” tantang Yahya.
Sebelumnya, Ali Mochtar Ngabalin memberikan apresiasi kepada Polri yang telah menangkap Sugi Nur Raharja atau Gus Nur terkait dugaan penghinaan dan pencemaran nama baik terhadap Nahdatul Ulama (NU).
“Sugi selamat datang di Hotel Prodeo. mulutmu adalah harimau kau, tahukah kau wahai Sugi semua org memberi apresiasi pada Bareskrim Polri kita.” Ujar Ngabalin dikutip dari akun Instagram resminya, Senin (26/10) lalu.
“Kami juga mendoakan agar sahabatmu Waloni dan Refly bisa nyusul kau. biar klian tahu inilah demokrasi, pancasila azas negeri ini,” ucap Ngabalin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil