Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gagal Jadi Guru, Miliarder 95 Tahun Ini Selalu Jadi Donatur Besar Dunia Pendidikan

        Gagal Jadi Guru, Miliarder 95 Tahun Ini Selalu Jadi Donatur Besar Dunia Pendidikan Kredit Foto: Success Stories
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Konglomerat asal Hong Kong, Fong Yun Wah di usia senja masih menjadi salah satu miliarder dunia. Pria 95 tahun yang juga dikenal sebagai Henry Fong ini kerap mendedikasikan dirinya untuk pendidikan dan kegiatan amal.

        Berdasarkan Forbes Real Time Net Worth di Jakarta, Jumat (6/11/2020) kekayaan Fong Yun Wah hari ini mencapai USD1,9 miliar dolar atau Rp27 triliun.

        Baca Juga: Lepas Bisnis Rokok, Ini 6 Bisnis Lain Milik Konglomerat Putera Sampoerna

        Di usianya yang hampir satu abad, ia masih menjabat sebagai CEO Hip Shing Hong Group, perusahaan real estate yang ia dirikan sejak tahun 1948. Selain itu, Fong juga masih memimpin perusahaan investasi miliknya, Kam Wah. Meski demikian, anaknya, David Fong Man Hung juga menjabat sebagai direktur pelaksana di Hip Shing Hong.

        Fong sejak kecil telah belajar menjadi sosok yang dermawan. Hingga kini, ia sudah mendonasikan USD64 juta (Rp899 miliar) untuk kegiatan amal di bidang pendidikan, kesehatan, dan juga kesejahteraan sosial.

        Fong pindah ke Hong Kong di usia 6 tahun. Pria kelahiran 1924 ini sejak usia belia telah membantu bisnis ayahnya. Di usia 8 tahun, ibunya meninggal hingga ia mengalami duka yang mendalam.

        Saat itu, pada tahun 1941 ia harus menghadapi gejolak invasi Jepang. Akibat itu, ia harus menghentikan pendidikannya.

        Namun, karena perang itulah Henry belajar menjadi sosok yang baik hati dan suka menolong sesama. Ia kerap melihat ayahnya yang setiap hari memasak untuk para pengungsi perang.

        Sejak kecil, Fong selalu ingin menjadi guru. Namun, pendidikannya yang sempat terhenti membuatnya harus mengubur cita-citanya yang mulia itu. Meski demikian, Fong pun berjuang untuk melanjutkan pendidikan di tahun-tahun berikutnya.

        Saking cintanya pada dunia pendidikan, Fong setelah sukses sampai mendapatkan gelar kehormatan sebagai profesor di Universitas La Trobe Australia dan juga beberapa gelar kehormatan di universitas lainnya.

        Fong juga telah memberikan donasi kepada sekitar 400 kegiatan amal di bidang pendidikan di 31 kota di wilayah otonom di Hong Kong, Taiwan, dan China. Ia bahkan menjadi sponsor utama di sejumlah taman kanak-kanak dan sekolah. Fong juga turut serta membangun banyak fasilitas tambahan seperti laboratorium komputer dan auditorium.

        Dalam bidang kesehatan, Fong menjadi pendonor besar yang mendirikan 17 fasilitas medis di daerah yang miskin dan terpencil. Ia juga membangun pusat penelitian kanker payudara dan juga pencegahan AIDS.

        Bahkan, di tengah bisnis yang kesulitan, Fong tetap beramal. Hal itu diungkap oleh anaknya, David yang menceritakan bagaimana sang ayah tetap beramal meski perusahaannya tengah dilanda krisis.

        "Kekayaan datang dan pergi, tetapi sumbangan amal akan terus ada dan dapat diwariskan ke depannnya, karena tak seorang pun, bahkan bank yang dapat mengambilnya," ujar David yang menjadikan kata-kata itu moto hidup sang ayah yang tak ia lupakan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: