Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Donald Trump: Joe Biden Tak Seharusnya Klaim Kemenangan

        Donald Trump: Joe Biden Tak Seharusnya Klaim Kemenangan Kredit Foto: Antara/REUTERS/Carlos Barria
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Penghitungan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) 2020 terus berlanjut. Calon petahana, Donald Trump, mendesak agar lawannya, Joe Biden, untuk tidak buru-buru mengklaim kemenangan.

        Hingga Sabtu (7/11/2020) pagi, Joe Biden tampak selangkah lagi mengamankan 270 suara elektoral. Calon dari Partai Demokrat itu sudah mengumpulkan 264 suara, berbanding 214 milik Donald Trump. Masih ada beberapa negara bagian lain yang melakukan penghitungan suara, yang diprediksi menguntungkan Biden.

        Baca Juga: Joe Biden Belum Resmi Kalahkan Trump

        Sadar lawannya hanya tinggal selangkah lagi menuju Gedung Putih, Donald Trump kembali mengungkapkan isi kepalanya lewat Twitter. Joe Biden diminta jangan buru-buru mengklaim kemenangan karena klaim serupa juga bisa dibuatnya.

        “Joe Biden tidak seharusnya mengklaim kemenangan. Saya juga bisa membuat klaim serupa. Proses hukum sekarang baru dimulai!” cuit Donald Trump lewat akun @realDonaldTrump.

        Cuitan tersebut diyakini untuk merespons hilangnya keunggulan Donald Trump di dua negara bagian penting, Pennsylvania dan Georgia. Calon dari Partai Republik itu sebelumnya sempat unggul jauh atas Joe Biden, tetapi perlahan keunggulan itu terkikis.

        “Saya memegang keunggulan telak di negara-negara bagian ini hingga malam hari pemilihan, hanya untuk melihat keunggulan ini secara ajaib menghilang seiring berjalannya waktu. Mungkin keunggulan ini akan kembali seturut proses hukum!” lanjut Donald Trump.

        Proses hukum memang menjadi upaya terakhir Donald Trump untuk mempertahankan posisinya di Gedung Putih. Kepada media, Jumat 6 November 2020 malam waktu setempat, sang presiden berjanji untuk terus berjuang keras.

        “Kami yakin masyarakat Amerika pantas melihat transparansi penghitungan suara dan sertifikasi pemilihan umum. Ini bukan lagi soal satu pemilihan umum, tetapi integritas keseluruhan proses pemilihan umum,” tegas Donald Trump, dikutip dari Fox News.

        Dugaan adanya kecurangan itu membuat Tim Kampanye Donald Trump meminta penghitungan suara di Nevada dihentikan. Pasalnya, mereka menduga ada puluhan ribu suara yang masuk, yang berasal dari orang-orang yang tidak lagi di tinggal di negara bagian tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: