Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tokoh Tionghoa Minta Jokowi Bawa Habib Rizieq ke Istana Negara, Prabowo Disuruh...

        Tokoh Tionghoa Minta Jokowi Bawa Habib Rizieq ke Istana Negara, Prabowo Disuruh... Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Koordinator Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak), Lieus Sungkharisma, menilai kepulangan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dari Arab Saudi akan berarti besar bagi bangsa Indonesia.  Terlebih, kepulangan Habib Rizieq bertepatan dengan momen peringatan Hari Pahlawan Nasional.

        Menurutnya, hal ini bisa menjadi momen terbaik bagi para pemimpin Indonesia mengeluarkan bangsa dan negara dari berbagai persoalan yang membelit.

        Baca Juga: Pemerintah 'Welcome' Kepulangan Habib Rizieq

        "Momentum itu jadi lebih berarti karena Habib Muhammad Rizieq Shihab yang sudah tiga setengah tahun lamanya berada di pengungsian akan kembali ke Tanah Airnya," ujarnya seperti dilansir dari RMOL di Jakarta, Senin (9/11/2020).

        Baca Juga: Politik Harus Kondusif, Kepulangan Habib Rizieq Jangan Dipolemikkan!

        Lanjutnya, ia meyakini bahwa kepulangan Habib Rizieq juga akan sangat bermakna bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Karena itu, sudah semestinya presiden dan para pejabat negara ikut menyambut Habib Rizieq dengan berjiwa besar.

        "Dengan semangat Hari Pahlawan, saya meminta para pemimpin bangsa untuk berjiwa besar menyambut kepulangan Habib Rizieq," ujar Lieus.

        Sambungnya, Jokowi bisa memerintahkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto agar menyambut HRS secara khusus. Kemudian, langsung dibawa ke Istana untuk bertemu langsung dengan Presiden. Menurutnya, penjemputan secara khusus itu bukan saja wujud penghormatan terhadap Habib Rizieq.

        "Tapi juga bukti bahwa pemerintah sungguh-sungguh ingin membangun rekonsiliasi," tegas Lieus.

        Sekadar diketahui, sekitar 3,5 tahun Habib Rizieq menetap di Arab Saudi. Dia dikabarkan akan tiba di Tanah Air pada Selasa, 10 November 2020. Ada banyak isu yang ditunjukkan ke pemerintah selama Rizieq di Saudi, seperti pemerintah mencekal Rizieq, pemerintah tidak ingin Rizieq pulang, dan lainnya.

        Saat meninggalkan Indonesia, HRS terseret dalam kasus dugaan chat pornografi. Berdasarkan hasil penyidikan, penyidik Polda Metro Jaya menjadikan HRS sebagai tersangka, namun kemudian proses hukum kasus ini dihentikan.

        Baca Juga: Pengamat: Biarkan Habib Rizieq Pulang, Negara Tidak Boleh Kalah

        Selain itu, HRS juga sempat menjadi tersangka kasus dugaan penodaan Pancasila, namun prosesnya dihentikan oleh Polda Jawa Barat. Pada November 2015, Angkatan Muda Siliwangi mengadukan Rizieq ke Polda Jawa Barat karena memplesetkan salam Sunda sampurasun.

        Adapun, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD meminta massa yang hendak menjemput HRS agar tertib. Dia berpendapat, penegak hukum tidak akan segan memberikan tindakan hukum bagi mereka yang berbuat anarkis apalagi sampai merusak fasilitas umum.

        "Yang penting jangan membuat kerusuhan. Habib Rizieq itu mau pulang dengan revolusi akhlak. Kita sikat kalau bikin kerusuhan," ujar Mahfud.

        Mahfud menuturkan, pengikut HRS harus tertib karena pemerintah tengah gencar mengampanyekan protokol kesehatan. Semua pihak harus mendukung upaya tersebut.

        "Rizieq sendiri mau pulang ya, kita tidak pernah menghalangi. Bahwa dia terhalang pulang itu urusan dia dengan pemerintah Arab Saudi dan kita sudah tahu masalahnya. Sekarang sudah selesai, ya pulang saja," imbuhnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: