Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Syarat Rekonsiliasi Habib Rizieq: Abu Bakar Baasyir hingga Para Aktivis Bebas dari Bui!

        Syarat Rekonsiliasi Habib Rizieq: Abu Bakar Baasyir hingga Para Aktivis Bebas dari Bui! Kredit Foto: Antara/Muhammad Iqbal
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab meminta kepada pemerintah agar membebaskan sejumlah ulama dan aktivis yang dilakukan penahanan, seperti Abu Bakar Baasyir hingga Habib Bahar bin Smith.

        "Bebaskan dulu para tokoh kita, masih banyak ulama kita yang saat ini menderita di penjara. Bebaskan Ustaz Abu Bakar Baasyir, Habib Bahar bin Smith," kata Habib Rizieq sebagaimana dilihat dalam YouTube Front TV, Kamis (12/11/2020).

        Lalu ia juga meminta agar aktivisi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dibebaskan seperti Syahganda Nainggolan, Anton Permana, Jumhur Hidayat, dan sejumlah buruh yang juga dilakukan penahanan.

        Baca Juga: Habib Rizieq Sudah Jadi Tersangka, Pak Polisi Kapan Mau Dijemput? Biar Cepat..

        "Bebaskan buruh, bebaskan mahasiswa, bebaskan para pendemo, bebaskan pelajar yang saat ini memenuhi ruang-ruang tahanan," katanya.

        "Kita siap dialog dan damai, kita siap hidup tanpa kegaduhan. Tapi bebaskan ulama, habib, dan bebaskan dulu para tokoh kita masih banyak ulama menderita," tegasnya.

        Habib Rizieq berkata, mana mungkin sebuah rekonsiliasi bisa berjalan jika pintu dialog tak dibuka sama sekali. Namun hingga kini tak ada dialog yang dibuka sama sekali oleh pemerintah.

        "Tidak ada rekonsiliasi tanpa dialog, dialog itu penting sudah dan enggak boleh penguasa itu tangkap kanan tangkap kiri. Kriminilasisi sudah enggak boleh," tuturnya.

        Ia mengaku sudah menawarkan pintu dialog dengan pemerintah sejak Januari 2017. Ketika itu pascaaksi 212 tahun 2016 kemudian ada tabligh akbar di Masjid Istiqlal.

        "Bicara soal pintu dialog sudah pernah saya sampaikan saat tabligh akbar di Masjid Istiqlal sebelum Pilkada DKI setelah yaitu aksi 212 di tahun 2016 dan di bulan Januari (2017) kita buat aksi 121," bebernya.

        Sayangnya, menurut orang nomor satu di FPI itu, pemerintah tak memberikan dialog untuk rekonsiliasi. Namun, malah ada beberapa tindakan menurutnya adalah kriminalisasi terhadap ulama.

        Lebih lanjut, Rizieq mengaku ke depannya siap berdialog dengan pemerintah.

        Baca Juga: Teriakkan Nama Habib Rizieq, Apesnya Prajurit TNI Kena Sanksi Militer

        Selain itu, menurut Habib Rizieq seharusnya pemerintah senang apabila terdapat kritikan dari beragam pihak. Dengan begitu, para pengkritik bisa menyampaikan saran merkea.

        "Para pengkritik umumnya punya solusi uang mereka tawarkan. Pelajari, kalau solusi itu baik terima, kalo tidak baik sampaikan dimana tidak baiknya. Selesai tidak perlu ada kegaduhan tingkat nasional," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: