Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lihat Potensi pada Buah Merah, Bupati Teluk Bintuni Segera Dirikan Pusat Penelitian

        Lihat Potensi pada Buah Merah, Bupati Teluk Bintuni Segera Dirikan Pusat Penelitian Kredit Foto: Pemkab Bintuni
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Buah merah merupakan jenis buah tradisional yang ditemukan di Papua dan Papua Barat yang kerap dipergunakan masyarakat dalam berbagai acara adat, pun dimanfaatkan sebagai obat.

        Khasiat kultivar yang tanamannya bisa mencapai 16 meter ini dipercaya mampu mencegah penyakit mata, cacingan, kulit dan meningkatkan stamina.

        Bagi masyarakat Wamena, buah merah yang lazim disebut kuansu, sering dikonsumsi pada saat acara adat seperti bakar batu. Buah ini telah menjadi buah autentik yang menjadi identitas orang Papua. 

        Buah merah juga banyak ditemukan di Papua Barat, khususnya Teluk Bintuni. Negeri yang dijuluki Sisar Matiti ini, tak hanya mempunyai potensi hutan mangrove, namun juga menjadi habitat tumbuhnya genus Pandanus ini. 

        Khasiat buah merah yang telah diteliti peneliti Universitas Cendrawasih, memikat juga bagi Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw, untuk mengembangkan pusat penelitian serta budidaya buah merah di Teluk Bintuni sendiri.

        Jebolan Fakultas Kehutanan ini menaruh minat untuk mengembangkan lebih jauh potensi buah merah, selain karena buah ini banyak ditemukan di Bintuni, tetapi juga bisa menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat. 

        “Kandungan antioksidan yang tinggi seperti hasil penelitian dosen Uncen itu, menarik minat kami di Teluk Bintuni untuk diteliti serta dibudidayakan lebih lanjut. Kami mempertimbangkan untuk menjadikan buah merah ini sebagai produk olahan tanpa mengurangi khasiat mentahnya. Inilah diperlukan sebuah lembaga penelitian yang nantinya bisa menjadi rujukan output dari pengolahan buah merah ini seperti apa,” ujarnya, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/11/2020).

        Petrus melanjutkan, dengan adanya lembaga penelitian serta budidaya buah merah di Teluk Bintuni, diharapkan nantinya akan ada juga pelatihan-pelatihan atau vokasi kepada masyarakat yang menaruh minat dalam pengolahan buah merah ini.

        “Ya misi kami itu kan membangun sumber daya manusia di Teluk Bintuni. Kita akan eksplorasi semua kemungkinan potensi alam ini agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat lokal sebagai bagian dari geliat ekonomi daerah,” imbuh Petrus.

        Menurut Petrus, khasiat buah merah ini harus bisa dirasakan dan diketahui secara nasional maupun internasional.

        "Manfaat dan khasiat dari buah ini bisa menjadi alternatif bagi orang Indonesia maupun internasional yang sedang menggandrungi healthy lifestyle. Nah kami di Bintuni ini akan mencoba menjadikan buah ini sebagai salah satu dari produk unggulan kami juga,” pungkas Petrus.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: