Jangan Terlena Dulu, Vaksinolog Ingatkan Masyarakat Tetap Harus Terapkan 3M
Kabar tentang keberadaan kandidat kuat vaksin Covid-19 tak boleh membuat masyarakat lengah. Vaksinolog dr Dirga Sakti Rambe SpPD mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak fisik, dan mencuci tangan dengan sabun sambil menunggu program vaksinasi Covid-19 yang akan disediakan oleh pemerintah.
"Semua upaya pencegahan kita kerjakan bersama supaya kita terlindung dari Covid-19," kata Dirga dalam acara diskusi Forum Merdeka Barat 9 yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.
Dirga menjelaskan, saat ini vaksin Covid-19 yang dikerjakan di Indonesia masih dalam proses penelitian dan uji klinis. Setelah hasil penelitian dan uji klinis telah diketahui, kemudian akan dievaluasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk diberikan izin untuk penggunaan secara darurat.
Dirga mengajak masyarakat untuk memercayai dan meyakini bahwa vaksin yang akan diberikan pada masyarakat Indonesia adalah vaksin yang aman dan efektif.
"Bila BPOM mengeluarkan izin untuk dipakai, maka kita harus siap dan kita harus percaya bahwa vaksin ini betul-betul aman dan efektif, sehingga tidak perlu ragu," kata Dirga yang juga dokter spesialis penyakit dalam.
Dirga menjelaskan bahwa vaksin yang dikembangkan ataupun yang dilakukan uji klinis di Indonesia telah menjalani proses panjang pembuatan vaksin, yaitu mulai dari uji klinis tahap satu, tahap dua, dan tahap tiga yang dilakukan di Indonesia.
Selain itu, tim dari BPOM dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun sudah berkunjung langsung ke pabrik pembuatan vaksin di China untuk mengevaluasi proses produksi vaksin tersebut.
Dokter sekaligus penyintas Covid-19 dan juga influencer bidang kesehatan dr Twindy Rarasati pun mengingatkan masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat meskipun nantinya sudah ada program vaksinasi Covid-19 di Indonesia.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat untuk memilah informasi tentang kesehatan khususnya Covid-19 dengan baik, yaitu untuk menyaring dan kritis terhadap informasi agar tidak termakan hoaks atau berita bohong.
"Bukan berarti dengan ada vaksin kita tidak melakukan protokol kesehatan, tetap harus ada protokol kesehatan dan melindungi diri sendiri tetap tanggung jawab dari kita," kata Twindy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto