Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ngeri, BBM Oktan Rendah Seperti Premium Bisa Ganggu Kesehatan Manusia Lho

        Ngeri, BBM Oktan Rendah Seperti Premium Bisa Ganggu Kesehatan Manusia Lho Kredit Foto: Antara/Arif Firmansyah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sudah saatnya masyarakat meninggalkan BBM Ron Rendah seeeri Premium karena berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Sebab, selain dapat mengganggu lingkungan, BBM oktan rendah seperti premium akan membuat pembakaran di dalam mesin kendaraan menjadi tidak sempurna. 

        Demikian diungkapkan oleh Koordinator Indonesia Energy Watch (IEW) Adnan Rarasina. Menurutnya itu terjadi, karena terbakarnya BBM di dalam ruang bakar hanya hanya karena tekanan mesin bukan karena percikan api dari busi. Akibatnya, selain menjadikan mesin mengelitik juga membuat banyak BBM terbuang dan menjadi emisi hidrokarbon, karbon monoksida (CO), dan nitrogen dioksida melalui knalpot. 

        Baca Juga: Jelang HUT ke-63, Pertamina Resmikan Tiga BBM Satu Harga pada Hari Pahlawan

        "Bahaya BBM beroktan rendah seperti Premium akan mencemari lingkungan, yang pada ujungnya akan berdampak pula pada kesehatan manusia," ungkap Adnan, Selasa (24/11/2020).Baca Juga: Jelang HUT Ke-63, Pertamina Persembahkan 188 Titik BBM Satu Harga

        Apalagi di jalanan yang padat kendaraan. Adanan menilai hal itu akan berisiko menyebabkan gangguan pernafasan.

        Karena itu, langkah pemerintah bersama Pertamina mendorong penggunaan bahan bakar ron tinggi, seperti Pertamax, sangat bagus untuk mengurus dampak buruk polusi. Pengunaan BBM ron tinggi, seperti Pertamax, kata dia, maka risiko pencemaran lingkungan yang hilirnya berdampak pula pada kesehatan manusia akan semakin rendah. 

        "Jadi, sangat tepat kebijakan untuk terus edukasi publik untuk tidak lagi menggunakan premium," ungkap dia.

        Sementara, pengamat otomotif Jusri Pulubuhu menambahkan, jika terus diedukasi maka secara perlahan dampak buruk BBM oktan rendah akan disadari masyarakat. Begitu juga secara perlahan publik akan menyadari dampak positif menggunakan BBM Ron tinggi.

        Untuk itu, pemerintah disarankan tak ragu untuk mulai sepenuhnya menyalurkan BBM Ron tinggi. Pemerintah sebenarnya hanya perlu melakukan stop produk BBM oktan dan cetane rendah. Jadi sudah saatnya, masyarakat menggunakan BBM ron tinggi karena memiliki banyak kelebihan, mesin awet, tenaga kendaraan terjaga, dampak buruk terhadap lingkungan juga lebih kecil, dibanding bahan bakar oktan rendah.

        "Hanya saja pemerintah perlu mempercapat, agar progam ini terealisasi dengan cepat," ungkapnya.

        Menurut Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), Premium bisa memicu penyakit mematikan seperti kanker.

        Konsumsi BBM oktan rendah bisa memicu berbagai penyakit, termasuk kanker.  BBM oktan rendah akan membuat pembakaran di dalam mesin menjadi tidak sempurna. Ini terjadi, karena terbakarnya BBM di dalam ruang bakar hanya hanya karena tekanan mesin bukan karena percikan api dari busi.

        Berdasar riset KPPB bersama  Universitas Indonesia (UI), rata-rata air seni masyarakat Jakarta mengandung polysiclic aromatic hydrocarbons (PAH) 2.200 mg kreatinin. Angka tersebut, lanjut Safrudin sangat tinggi karena standar World Health Organizazation (WHO) hanya memperbolehkan 500 mg kreatinin.

        Selain itu, di dalam urine juga ditemukan benzene yang juga sangat tinggi, yaitu 8,9 mg. Angka tersebut jauh di atas standar WHO, yaitu maksimal hanya boleh 0,3 mg kreatinin.

        Dari temuan KPPB, PAH dan benzene pada urine masyarakat Jakarta tersebut berasal dari pencemaran hidrokarbon kendaraan bermotor. Jadi sangat wajar jika angka penderita kanker di Jakarta tinggi dan terus meningkat.

        Tak hanya kanker, berbagai penyakit lain yang tak kalah berbahaya, juga mengintai. Selain itu, karbon monoksida yang dihasilkan juga bersifat racun dan nitrogen dioksida memicu penyakit paru-paru.

        Temuan lain, bahaya BBM beroktan rendah seperti Premium akan mencemari lingkungan, yang pada ujungnya akan berdampak pula pada kesehatan manusia. Seperti mengganggu saluran pernafasan. Apalagi di jalanan yang padat kendaraan. Akan berisiko menyebabkan gangguan pernafasan. Yang punya risiko asma bisa lebih memicu asma, sampai jangka panjang adalah kanker paru-paru.

        Karena itu, langkah pemerintah bersama Pertamina mendorong penggunaan bahan bakar ron tinggi, seperti Pertamax, sangat bagus untuk mengurus dampak buruk polusi. Karena itu, Program Langit Biru perlu terus diperluas hingga ke daerah-daerah.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: