IDI Berharap Pemerintah Sediakan Vaksin Covid-19 untuk Seluruh Masyarakat
Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu sempat memberikan statement bahwa Indonesia menjadi negara di ASEAN yang paling siap menyediakan vaksin Covid-19 untuk warganya.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih berharap, pemerintah bisa menyediakan vaksin bagi seluruh masyarakat. Itu karena vaksin menjadi harapan besar agar masyarakat tak tertular Covid-19.
Baca Juga: Bertahan di RS selama 3 Hari, Bupati Ini Akhirnya Meninggal karena Covid-19
“Kami semua, saya petugas kesehatan memang berharap begitu. Jadi mudah-mudahan pemerintah bisa menyediakan bagi seluruh rakyatnya untuk bisa vaksin. Karena vaksin itu harapan besar supaya kita tidak tertular Covid-19,” kata Daeng M Faqih dialog Siapkah Indonesia Lakukan Vaksin Covid-19? secara virtual, Jumat (27/11/2020).
Namun, Daeng menegaskan, vaksinasi memang betul cara pencegahan Covid-19, tapi tidak satu-satunya. Karena itu, ia menganjurkan masyarakat untuk harus tetap menjaga protokol kesehatan dengan disiplin menjalankan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun).
“Vaksinasi memang betul cara pencegahan yang sangat baik, tetapi tidak satu-satunya. Ini yang perlu dicamkan. Sehingga, untuk menghasilkan pencegahan agar tidak tertular Covid-19 yang sangat baik, vaksinasi juga dipadukan dengan protokol kesehatan yang 3M,” ujar Daeng.
Ia juga mengingatkan, ketika nanti setelah dilakukan penyuntikan vaksin Covid-19, protokol kesehatan harus tetap dijalankan. Pasalnya, tubuh memerlukan antibodi agar tidak terpapar Covid-19.
“Terutama, di satu bulan pertama setelah divaksin. Karena begitu disuntik vaksin, kan disuntik dua kali ya, suntik pertama, suntik keduanya itu setelah 14 hari. Nah, setelah disuntik 2 kali itu tidak kemudian saat itu juga terbentuk antibodi. Itu masih membutuhkan prosesnya. Waktu untuk membentuk antibodi ini kira-kira butuh waktu 2 minggu sampai satu bulan setelah penyuntikan yang kedua,” tutur Daeng.
“Jadi setelah disuntik yang kedua kalinya itu dalam waktu satu bulan berikutnya itu masih tetap sangat hati-hati, tetap menjaga protokol kesehatan,” katanya.
Setelah itu, tegas Daeng meskipun telah terbentuk antibodi, tetap untuk membiasakan hidup sehat dan menerapkan melakukan protokol kesehatan.
“Kalau antibodi terbentuk, protokol kesehatan tetap kita jaga itu perlindungan yang komplet supaya kita tidak tertular Covid-19,” tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami