Pengamat politik Rocky Gerung melihat adanya semangat yang sama antara Front Pembela Islam (FPI) yang dipimpin Habib Rizieq dan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dengan tokohnya, Gatot Nurmantyo.
Dua kelompok yang disebutnya sebagai Poros Petamburan dan Poros Menteng itu dinilai Rocky memiliki semangat yang saling terhubung.
Seperti diketahui, Petamburan adalah markas FPI. Sementara markas KAMI berada di Jalan Dr Kusuma Atmaja, Menteng, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Rizieq Digarap Hari Ini, #StopKriminalisasiIBHRS Jadi Trending Topic
"Habib Rizieq pulang dengan maksud revolusi akhlak dan Gatot dengan maksud politik moral. Jadi bertemulah itu kekuatan moral dan kekuatan akhlak itu kimianya satu," kata Rocky dalam bincang-bincang dengan Hersubeno Arief yang diposting di channel Youtube Rocky Gerung Official, Sabtu (28/11/2020).
Menurut dia, kesamaan cara pandang kedua poros tersebut disatukan oleh kasus penangkapan Syahganda Nainggolan, salah satu anggota KAMI. "Syahganda jadi semacam menjadi katalisator antara moral dan akhlak," ujarnya.
Hal tersebut diungkapkan Rocky Gerung menjawab pertanyaan Hersubeno terkait adanya sambutan Habib Rizieq dalam diskusi yang digelar KAMI beberapa waktu lalu. Sementara Gatot membuat pernyataan tidak mungkin TNI memusuhi FPI.
"Ini fenomena menarik, dua poros sepertinya sudah memberi sinyal dan aba-aba," kata Hersubeno kepada Rocky.
Rocky juga menilai pernyataan Gatot yang menyebut TNI tidak mungkin memusuhi FPI menunjukkan kebijaksanaanya sebagai mantan Panglima TNI.
"Itu wisdom dari Gatot yang mantan Panglima TNI dan tahu betul postur TNI. TNI bersama rakyat, timbul tenggelam bersama rakyat. Kalau yang lain pernyataan politik. Pak Gatot memahami betul bahwa FPI adalah fasilitas untuk menghasilkan Indonesia, berkali-kali sebetulnya diperlihatkan FPI sudah berubah total dibandingkan 10 tahun lalu," katanya.
Menurut dia, keterhubungan Poros Petamburan dan Menteng bukan kesengajaan apalagi diarahkan. "Sumbu itu terbentuk secara historis, tidak sengaja atau tidak diarah-arahkan, tapi disediakan sejarah," kata ahli filsafat ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti