Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        2 Orang Inggris Ternyata Munculkan Tanda-tanda Alergi Vaksin, Potensi Membahayakan?

        2 Orang Inggris Ternyata Munculkan Tanda-tanda Alergi Vaksin, Potensi Membahayakan? Kredit Foto: IStockPhoto/Manjurul
        Warta Ekonomi, London -

        Regulator Inggris mengatakan orang yang memiliki riwayat signifikan terhadap reaksi alergi tidak boleh menerima vaksin Pfizer-BioNTech. Rekomendasi ini keluar saat menyelidiki dua reaksi merugikan yang terjadi pada hari pertama program vaksinasi massal di negara itu dilakukan.

        Direktur medis nasional untuk Layanan Kesehatan Nasional di Inggris, Profesor Stephen Powis, mengatakan otoritas kesehatan bertindak atas rekomendasi dari Badan Pengatur Produk Medis dan Kesehatan (MHRA).

        Baca Juga: Mendengar Suara Rakyat Inggris Usai Terima Vaksinasi Corona, Harap-harap Cemas?

        "Seperti umumnya dengan vaksin baru, MHRA telah menyarankan dengan dasar pencegahan bahwa orang dengan riwayat reaksi alergi yang signifikan tidak menerima vaksinasi ini setelah dua orang dengan riwayat reaksi alergi yang signifikan merespons secara negatif kemarin," kata Powis dalam sebuah pernyataan, Rabu (9/12/2020).

        Komentar tersebut muncul ketika kepala MHRA June Raine mengatakan kepada komite Parlemen bahwa regulator telah menerima laporan tentang dua reaksi alergi dari vaksin tersebut. Meskipun kedua orang tersebut telah pulih dengan baik.

        "Kami tahu dari uji klinis yang sangat ekstensif bahwa ini bukanlah sebuah fitur. Namun jika kami perlu memperkuat saran kami, setelah kami memiliki pengalaman dengan populasi rentan, kelompok yang telah dipilih sebagai prioritas, kami segera menyampaikan saran itu ke lapangan," ujar Raine.

        Komentar Raine datang sebagai bagian dari diskusi umum yang dilakukan. Laporan tersebut dilakukan dengan terus melakukan pemantauan kepada orang-orang yang menerima vaksin resmi untuk penggunaan darurat pekan lalu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: