Lebih Percaya Polri, Abu Janda: Terima Kasih Telah Mengirim Laskar FPI ke Akherat
Kredit Foto: Istimewa
Pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda menilai cerita penembakan 6 orang laskar pengawal Habib Rizieq Shihab oleh polisi versi Front Pembela Islam (FPI) adalah berita bohong atau hoaks.
Hal tersebut disammpaikan dirinya melalui karangan bunga yang ia kirimkan kepada pihak kepolisian. Baca Juga: Tanggapi Penembakan 6 Laskar FPI, Jokowi: Warga Tak Boleh Semena-mena Langgar Hukum!
Ia juga menyebut masyarakat saat ini memercayai narasi aparat kepolisian terkait insiden tersebut. "Terimakasih telah mengirim enam teroris ke akherat. Rakyat percaya versi polisi - Permadi Arya Abu Janda," tulis papan bunga tersebut, dikutip dari Instagram pribadinya, Senin (14/12/2020). Baca Juga: Polisi Cuma Tegas ke Pentolan FPI Rizieq Shihab, Pengamat: Kental Nuansa Politik
Sementara itu, dalam keterangannya, Abu Janda meyatakan bahwa kronologi peristiwa penembakan versi FPI itu adalah bohong.
Bahkan, ia juga menyinggung status Rizieq Shihab sebagai tersangka dalam kasus kerumunan di Petamburan.
"Hari ini Rizieq resmi jadi tersangka. Jadi paham kan kenapa polisi diserang masif oleh cerita hoaks kronologi penembakan versi FP1? Karena tujuannya untuk melemahkan penegakan Hukum," terang dia.
"Maju terus @divisihumaspolri tegakkan hukum! RAKYAT PERCAYA POLISI. Cuma pendukung Teroris yang percaya cerita versi FP1 #saynototerrorism," tukasnya.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan peristiwa insiden baku-tembak yang menewaskan enam Laskar Khusus FPI bermula saat polisi mendapat informasi rencana pengerahan massa terkait jadwal pemeriksaan terhadap Rizieq Shihab di Polda Metro Jaya.
Informasi itu lantas diselidiki kebenarannya oleh petugas kepolisian.
"Ketika anggota mengikuti kendaraan yang diduga pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," kata Irjen Fadil Imran.
Karena penyerangan itu mengancam keselamatan jiwa petugas maka pihak kepolisian melakukan tindakan tegas terukur. Alhasil, enam pengawal HRS tewas ditembak polisi sedangkan empat lainnya melarikan diri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil