Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menteri Hasil Reshuffle Harus Miliki Komitmen untuk Kepentingan Rakyat

        Menteri Hasil Reshuffle Harus Miliki Komitmen untuk Kepentingan Rakyat Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wacana reshufle kabinet kembali mencuat menyusul terjadinya OTT KPK terhadap Menteri KKP Edy Prabowo dan Menteri Sosial Juliari Batubara yang kini keduanya berstatus tersangka.

        Karena itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus segera mengevaluasi terkait siapa yang tepat mengisi 2 Kementerian tersebut. Baca Juga: Bocoran dari Parpol Pro Jokowi, Bu Risma Langsung Lompat Jadi Menteri...

        “Reshufle kabinet kita serahkan kepada Presiden, namun sebagai seorang Relawan Pak Jokowi, kami mengusulkan agar kabinet yang dievaluasi, diganti maupun yang direposisi, diisi oleh orang-orang yang mau bekerja untuk kepentingan rakyat, bangsa dan negara serta tidak mempunyai kepentingan apapun termasuk kepentingan Pilpres 2024,” kata Koordinator Negeriku Indonesia Jaya (Ninja) C Suhadi, kepada wartawan di Jakarta, Selasa (15/12/2020). 

        Dalam setahun pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin, menurutnya, ada sejumlah pos Kementerian yang diisi oleh orang yang kurang tepat, itu yang perlu dievaluasi, dan ia yakin Presiden sudah tahu mana yang tidak tepat dan mana yang harus digeser ataupun diganti.

        “Menteri-menteri yang duduk di kabinet, harus memiliki integritas atau komitmen, apabila menduduki jabatan Menteri, tidak lagi berfikir kepentingan 2024, tapi bagaimana berfikir kerja, kerja dan kerja seperti yang diteladankan oleh Pak Jokowi,” pinta Suhadi.

        Ia juga menyoroti tentang jabatan Kapolri yang akan datang, adalah Kapolri yang mau bekerja untuk kepentingan penegakan hukum untuk masyarakat, karena selama ini penegakan hukum dirasa masih belum memenuhi rasa keadilan, oleh karena itu Kapolri yang baru, juga yang tidak kalah penting bagaimana mengatasi bahaya dari kelompok kelompok intoleran, terorisme, dan lain-lain.

        “Sehingga Kapolri yang akan datang adalah sosok yang berani serta mengayomi kepentingan masyarakat tanpa membedakan Suku dan Agama, kaya dan miskin. Sebab pemerintahan Pak Jokowi harus meninggalkan legacy yang baik buat bangsa dan negara. Demikian juga Panglima TNI yang akan datang harus Perwirwa yang berkomitmen menjaga NKRI, Pancasila, Undang-undang Dasar 1945 dan Bhinneka Tunggal Ikka,” ucapnya.

        Suhadi juga meminta agar NKRI harus menjadi perjuangan pemerintah, sehingga kelompok-kelompok yang mau merongrong NKRI harus dilenyapkan dari muka bumi mengingat kelompok-kelompok intoleran ada di depan mata, oleh karenanya, lanjut Suhadi “kami mengusulkan ke depan agar diantara Kabinet kerja harus menjadi satu kekuatan yang satu dan lainya pada perspektif yang sama, karena bangsa dan negara diatas segalanya,” ujarnya.

        Terkait vaksin covid-19, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak dan merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi pandemi, maka pemerintah harus satu suara dalam menyuarakan vaksin.

        "Jangan ada sikap yang saling berbeda antara pejabat yang satu dengan yang lainnya agar tidak menjadi bingung buat masyarakat. Lebih dari itu, harus tahu persis apakah vaksin yang sudah ada itu bayar atau tidak bayar alias Gratis, ini harus terbuka agar masyarakat tidak bingung,” jelasnya berharap.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: