Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        AHY Berterimakasih ke Para Kader yang Gigih Antarkan Kemenangan Demokrat di Pilkada 2020

        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengapresiasi perjuangan para kadernya dalam memenangkan calon Kepala Daerah dalam Pilkada 2020 lalu. Jumlah kemenangan Partai Demokrat juga melebihi target capaian.

        "Sampai saat ini Partai Demokrat memenangkan 47 persen Pilkada, dengan potensi tambahan kemenangan 7 persen, lebih tinggi dari target semula 35-40 persen,” kata AHY dalam keterangan persnya, Selasa (15/12).

        Baca Juga: AHY: Kemenangan Cellica-Aep Adalah Kemenangan Rakyat Karawang

        Kendati demikian, AHY meminta para kader Demokrat untuk terus mengawal proses di KPU pasca Pilkada, untuk memastikan kader dan Paslon yang didukung tetap menang dan mampu menghadapi berbagai dugaan kecurangan  yang berpotensi mengubah hasil Pilkada.

        ""Jangan lengah, pastikan setiap kemenangan sampai dengan penetapan KPU," tambanhya.

        Ia juga menyoroti para jagoan yang suaranya masih berimbang versi perhitungan quick count (QC).

        "Bagi yang saat ini perolehan suaranya masih berimbang, jangan putus asa, teruslah berikhtiar meraih kemenangan. Sementara bagi yang belum berhasil Allah SWT memiliki jalan yang terbaik bagi kita," pungkasnya.

        Untuk diketahui, pertarungan kader Demokrat yang paling disorot adalah pertarungan di Pemilihan Gubernur Kalimantan Selatan. Pasangan Denny Indrayana-Difriadi dinyatakan menang versi QC oleh sejumlah lembaga.

        Dennyh-Difriadi masih bersaing ketat melawan paslon Sahbirin Noor-Muhidin, dengan basis partisipasi 85,8 persen suara yang masuk ke KPU per (14/12). 

        Dalam laporannya, Denny mensinyalir terjadi kecurangan dalam prosesnya.

        "Kami terima informasi, ada oknum petugas KPPS yang membawa formulir C-Hasil-KWK itu ke rumah. Ini jelas dilarang, bisa berpotensi terjadi manipulasi suara hasil penghitungan di TPS," kata Denny.

        Kejanggalan lainnya, urai Denny, yakni jumlah suara di sejumlah TPS yang mencoblos paslon nomor urut 1, sama persis dengan jumlah pemilih yang terdaftar di TPS itu.

        "Ternyata ada 10 TPS yang bahkan tingkat kehadiran pemilih mencapai 100 persen. Hasil coblosnya pun 100 persen. Padahal rata-rata kehadiran pemilih ke TPS hanya sekitar 50 persen saja,” tuturnya.

        Kalsel adalah salah satu dari 19 Pilkada dimana selisih suara yang diperoleh paslon yang didukung PD tidak sampai 3 persen dengan lawannya, sehingga terbuka untuk gugatan di Mahkamah Konstitusi.

        AHY juga menilai bahwa hasil Pilkada lalu mengindikasikan kuatnya aspirasi perubahan dari akar rumput. Hal itu tampak dari ketatnya persaingan antar Paslon. Misalnya di Medan, pasangan calon Akhyar Nasution dan Salman Alfarisi yang didukung koalisi PD-PKS sejauh ini dinyatakan memperoleh 48 persen suara oleh quick count.

        Ini merefleksikan besarnya keinginan warga Medan untuk memilih pemimpin yang sesuai dengan aspirasi mereka, bukan pemimpin yang dimenangkan oleh, mengutip istilah Akhyar Nasution (10/12), "The Invisible Hands.”

        Untuk itu, AHY mengapresiasi pencapaian kader-kadernya dalam memenangkan calon-calon kepala daerah yang didukung maupun diusung PD di seluruh Nusantara. Hal itu diyakini AHY akan membawa perubahan yang lebih baik bagi konsolidasi kekuatan PD pada 2024 mendatang. Misalnya di Jateng, PD memenangkan 80 persen Pilkada yang diikutinya. Basis kemenangan ini sangat penting untuk menata PD agar lebih kuat, karena sebelumnya suara PD banyak tergerus di sini. 

        Diketahui dalam dua minggu terakhir menjelang pencoblosan, AHY turun berkampanye ke 12 provinsi dan 14 kabupaten/ kota dengan protokol kesehatan yang ketat. Pada setiap temu media, AHY selalu mengingatkan para calon kepala daerah untuk memperjuangkan harapan rakyat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: