Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Generasi Milenial Tanah Laut Diajak Garap Pertanian Lewat Program YESS

        Generasi Milenial Tanah Laut Diajak Garap Pertanian Lewat Program YESS Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS), Kementerian Pertanian mencoba mengajak generasi milenial di Tanah Laut terjun ke sektor pertanian.

        Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, program YESS akan membantu proses regenerasi tersebut. YESS juga bisa meyakinkan generasi milenial untuk menggarap sekor ini.

        "Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, alsintan, jejaring hingga jejaring pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi millennial bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan terlebih di tengah pandemik ini," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam rilis yang diterima di Jakarta, Jumat (18/12/2020).

        Baca Juga: PLN dan Kementan Kembangkan Eduwisata Smart Greenhouse

        Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kementan, Dedi Nursyamsi, menilai regenerasi harus dilakukan.

        Karena, dalam waktu sepuluh tahun mendatang sekitar 70 persen petani sudah masuk usia tidak produktif. 

        “Jadi mau tidak mau harus ada regenerasi petani. Karena itu, suka atau tidak, siap atau tidak pemerintah perlu melakukan regenerasi petani kepada kelompok usia milenial. Meskipun saat ini jumlah kelompok petani milenial belum signifikan, namun kontribusi mereka cukup besar dalam pembangunan dan penyediaan pangan. Kita mengajak kelompok milenial ini untuk turun ke sektor pertanian," tutur Dedi.

        Ia menyakini jika sektor pertanian dikelola dengan baik dan benar, maka pundi-pundi rupiah akan terus mengalir dari usaha tersebut. Apalagi, jika diterapkan dengan cara-cara modern sesuai konteks kekinian. 

        Menyadari tingginya potensi generasi milenial terhadap sektor pertanian, Kementan terus memfasilitasi generasi milennial agar bisa terjun menjadi petani, serta wirausaha pertanian. 

        Salah satu upaya membangkitkan generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian. Salah satu upaya regenerasi dan memfasilitasi kreativitas generasi milennial untuk berkarya dan berwirausaha di sektor pertanian melalui program YESS, yang merupakan sinergi antara Kementan dengan IFAD. 

        Baca Juga: Ada Covid-19, Mentan Pastikan Stok Beras Aman Hingga Akhir 2020

        Dalam pelaksanaannya program YESS menggandeng sejumlah petani yang telah sukses wirausaha dari Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) dan juga Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sebagai  Business Development Service Providers (BDSP). 

        Sebagai salah satu lokasi program YESS di Provinsi Kalimantan Selatan, Kabupaten Tanah Laut memiliki segudang potensi sumber daya alam serta sumber daya manusia seperti generasi milenial yang akan menjadi petani dan wirausaha pertanian. 

        Tak hanya itu, ada 3 P4S yang akan mendukung program YESS melalui pelatihan untuk meningkatkan kapasitas generasi milenial di kabupaten Tanah Laut. 

        Salah satunya adalah adalah P4S Ushuluddin yang didirikan dari gagasan Alumni Pondok Pesantren Ushuluddin yang menjadi mitra pemerintah dalam pembinaan petani dalam lingkup santri/wali santri/masyarakat. 

        Melalui pendirian P4S ini diharapkan mampu melaksanakan pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga. 

        Ketua P4S Ushuluddin, Husni Tamrin merupakan salah satu Duta Petani Milenial (DMP) Kementan. Berlokasi di Dusun Sungai Aris Rt.08/03 Ds. Sungai Jelai Kec.Tambang Ulang Kab. Tanah Laut, kegiatan P4S Ushuluddin meliputi usaha tanaman pangan berupa padi sawah seluas 20 ha, perkebunan karet 80 ha, kelapa sawit 30 ha.

        Baca Juga: Kinerja Meningkat Pesat, Ini Komitmen Cegah Korupsi dan Tingkatkan Transparansi Kementan

        Selain itu usaha pembiakan sapi potong sebanyak 250 ekor yang dipelihara dengan sistem open grazing di lahan seluas 480 ha. 

        Untuk ternak sapi potong, P4S Ushuludin mendapat pendampingan dari Pemerintah Pusat dan Daerah serta Sekretariat Nasional Badan Usaha Milik Petani Indonesia (BUMP) dan Indonesia Australia Commercial Cattle Breeding (IACCB). Dengan menggunakan teknologi tepat guna, P4S tersebut dapat meningkatkan kemampuan, kemandirian dan kesejahteraan petani. 

        ”Kami memiliki visi untuk mewujudkan petani mandiri, efektif, inovatif dan berkelanjutan sektor pertanian untuk kemandirian pangan menuju kedaulatan pangan di Indonesia,  P4S Ushuluddin/BUMP PT. CAP berusaha melaksanakan beberapa program," ujar Husni Tamrin. 

        Diantaranya, mengembangkan sistem manajemen usahatani yang berorientasi pasar, mengembangkan sistem pertanian maju, efisien dan tangguh melalui penerapan beberapa aspek.

        "Seperti optimasi pemanfaatan sumberdaya, dinamika penyesuaian pola dan struktur produksi terhadap permintaan pasar dan teknologi, serta keuletan dan ketahanan dalam menghadapi tantangan maupun hambatan,” tutur Husni.

        Ditambahkannya, selain program-program diatas, program pengembangan sistem kemitraan peternakan yang mendorong kemandirian  petani  yang menguntungkan, pengembangan wawasan agribisnis dan agroindustri, mengembangkan sistem peternakan komersil, serta pengembangan usahatani terpadu berskala ekonomi pun menjadi prioritas P4S.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: