Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Petaka Pasar Udang, Kasus Corona Thailand Melonjak Lagi dari Perkiraan

        Petaka Pasar Udang, Kasus Corona Thailand Melonjak Lagi dari Perkiraan Kredit Foto: Unsplash/Dave Kim
        Warta Ekonomi, Bangkok -

        Thailand kembali memiliki sembilan kasus baru penularan virus Corona lokal. Ini adalah kenaikan tertinggi pertama dalam tujuh bulan terakhir.

        Dilaporkan Reuters, sembilan kasus terkait dengan pasar udang di Provinsi Samut Sakhon, dekat Bangkok. Empat infeksi dilaporkan pertama kali pada Jumat (18/12/2020).

        Baca Juga: Rakyatnya Kesusahan, Raja Thailand Asyik Jalankan Pemerintahan Bareng Selir di Jerman

        Berdasarkan pernyataan pejabat setempat, kasus tersebut dimulai dari seorang perempuan berusia 67 tahun, yang menjual udang di pasar, yang dipastikan sudah terinfeksi sebelum tiga anggota keluarganya juga dinyatakan positif.

        Pihak setempat belum memutuskan menerapkan penutupan wilayah (lockdown). Namun, langkah antisipasi tetap dijalankan, sembari mencegah penambahan kasus baru.

        "Langkah lanjutan lebih ketat akan diambil jika perlu. Jika jumlah kasus tidak turun besok atau lusa dan menjadi klaster dengan asal-usul tak jelas, kami akan memilih langkah-langkah dari yang ringan hingga kuat untuk menanganinya,” ujar Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Thailand, Taweesin Wisanuyothin.

        Sementara pejabat wilayah Samut Sakhon, Anutin Charnvirakul mengatakan pada Jumat malam, situasinya tidak mengkhawatirkan dan lebih dari 2.000 orang di daerah itu telah diuji dan lebih banyak tes akan dilakukan.

        Kasus lokal sebagian besar ditemukan pada orang yang menjalani karantina setelah melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Sebagian besar kasus Thailand baru-baru ini juga merupakan kasus dari luar.

        Thailand tercatat memiliki 4.331 kasus positif dan 60 kematian. Perekonomian Thailand sempat hancur karena mereka bergantung pada sektor parawisata dan pemerintah menerapkan lockdown dan belum menerima wisatawan asing sejak April.

        Negeri Gajah Putih ini pada Kamis (17/12/2020) sedang mencoba melonggarkan pembatasan untuk memungkinkan lebih banyak turis asing kembali datang. Pemerintah memperkirakan adanya sekitar 8 juta turis asing pada 2021, meningkat dari sekitar 6,7 juta turis pada tahun ini. Sedangkan tahun lalu, turis asing mencapai rekor sekitar 40 juta. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: