Setiap hari pasti Anda mendengar semua yang berhubungan dengan viral marketing, baik itu berbentuk konten video atau konten viral baru lainnya yang menyebar dengan sangat cepat. Namun, apa sebenarnya viral marketing itu? Bagaimana suatu hal bisa menjadi viral? Apakah karena suatu produk atau iklan viral, kampanye viral, atau sekadar keberuntungan yang secara acak membuat sesuatu menjadi terkenal layaknya bintang film?
Konten viral biasanya memiliki strategi yang dirancang dengan baik di belakangnya, tetapi viralitas, sebagian, juga karena keberuntungan, kreativitas, dan persiapan yang matang. Untuk bisa mendalami konsep ini lebih baik, melalui artikel ini Anda akan dipandu untuk memahami definisi dari konsep ini, berbagai tips untuk viral marketing, dan manfaat dari viral marketing.
Baca Juga: Ciamik! Ini Prinsip Pandji Pragiwaksono dalam Promosi hingga Susun Strategi Marketing
Mengenal Strategi Viral Marketing
Viral marketing adalah strategi marketing dengan menyebarkan informasi tentang suatu produk atau layanan dari orang ke orang melalui mulut ke mulut atau berbagi melalui internet atau email. Tujuan dari viral marketing adalah menginspirasi individu untuk membagikan pesan pemasaran kepada teman, keluarga, dan individu lain untuk menciptakan pertumbuhan eksponensial dalam jumlah penerimanya.
Dalam kasus viral marketing ini, "viral" mengacu pada sesuatu yang menyebar dengan cepat dan luas ke seluruh pemirsanya. Viral marketing adalah usaha yang disengaja, meskipun distribusi pesan terjadi secara organik. Dengan demikian, media sosial menyediakan ekosistem yang sempurna untuk pemasaran ini, meskipun berakar pada pemasaran dari mulut ke mulut tradisional.
Meskipun praktik ini jauh lebih banyak digunakan pada awal hingga pertengahan 2000-an, karena bisnis internet baru dibuat dalam jumlah yang ekstrem, praktik ini masih umum di antara perusahaan bisnis-ke-konsumen (B-to-C) berbasis internet. Adopsi media sosial secara luas, termasuk YouTube, Twitter, Instagram, Snapchat, dan Facebook, telah memungkinkan upaya viral marketing modern dan meningkatkan kemanjurannya di kalangan pebisnis digital.
Karena kecepatan dan kemudahan untuk berbagi, media sosial adalah "habitat alami" dari jenis pemasaran ini. Contoh yang paling tersebar luas akhir-akhir ini adalah pembuatan video yang emosional, mengejutkan, lucu, atau unik di YouTube, yang kemudian dibagikan di Facebook, Twitter, dan berbagai saluran lainnya.
Namun, viralitas bisa menjadi pisau bermata dua. Penting untuk diingat bahwa dalam jenis kampanye ini, sebagian besar kontrol berada di tangan pengguna dan ada risiko bahwa pesan dapat disalahartikan atau diparodikan. Di sisi lain, kampanye viral yang sukses dapat menghasilkan keajaiban berupa keberhasilan bagi brand Anda.
Karakteristik Viral Marketing
Semua contoh pemasaran viral, baik yang disengaja atau yang tidak disengaja, memiliki tiga kesamaan: pesan, pembawa pesan, dan lingkungan. Setiap bagian harus dimanfaatkan untuk membuat kampanye viral marketing yang sukses.
Kampanye viral marketing dapat dibuat oleh berbagai ukuran bisnis dan dapat berdiri sendiri atau menjadi bagian dari kampanye tradisional yang lebih besar. Kampanye itu sendiri dapat menggunakan sejumlah alat, seperti video, video game, gambar, email dan pesan teks, produk gratis, sehingga dapat menarik emosi pengguna atau pemirsa; meningkatkan kesadaran untuk tujuan yang berkelanjutan; serta membuat produk, ide atau media tersebut untuk lebih mudah dikonsumsi dan dibagikan. Viral marketing sering kali mengandalkan bantuan influencer yang memiliki follower di media sosial yang besar.
Viral marketing bisa menjadi strategi yang lebih murah daripada kampanye pemasaran tradisional lainnya. Namun, jenis pemasaran ini dapat bertumbuh dengan sangat cepat, terutama dengan bantuan media sosial sebagai "pengganda kekuatan". Karena dapat menerima begitu banyak trafik dalam waktu singkat, kampanye pemasaran ini juga dapat menarik perhatian media arus utama.
Media sosial juga dapat menyebabkan upaya viral marketing gagal karena pesan tersebut dapat diubah, disalahartikan, dianggap sebagai spam atau meleset dari sasaran yang sudah ditargetkan. Keberhasilan dari viral marketing juga sulit diukur.
Manfaat dari Viral Marketing
1. Tidak Membutuhkan Biaya Mahal
Dalam kampanye viral marketing, bisnis tidak terlibat dalam banyak proses. Hal ini karena pengguna media sosial melakukan sebagian besar distribusi dan berbagi konten tersebut. Tidak ada kebutuhan untuk membeli iklan atau ruang media lainnya. Mungkin hanya perlu beberapa dorongan seperti promosi berbayar di platform media sosial. Artinya, tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk menyebarkan pesan pemasaran Anda.
Baca Juga: Apa Itu Mobile Marketing?
2. Memiliki Jangkauan yang Luas
Kampanye viral marketing memiliki kekuatan untuk menjangkau audiens secara global. Hal ini dapat terjadi secara organik tanpa membutuhkan uang dalam jumlah besar. Bahkan, bisnis kecil pun bisa mendapatkan eksposur besar-besaran. Selain itu, kampanye pemasaran ini juga bisa sangat membantu di masa depan karena brand awareness Anda menjadi lebih tinggi dan meluas di kalangan audiens.
3. Dapat Menyebabkan Pertumbuhan yang Signifikan dalam Waktu Singkat
Kampanye viral marketing adalah salah satu dari berbagai alat untuk membuat pertumbuhan substansial dan ini bukanlah proses yang memakan waktu. Menciptakan pertumbuhan yang cepat seperti itu sangat diinginkan oleh setiap bisnis, tetapi hal itu jarang terwujud. Viral marketing dapat membantunya menjadi kenyataan. Meskipun pertumbuhan eksplosif tidak tercapai, hal itu dijamin akan memberikan pertumbuhan bisnis yang stabil. Ini akan dilakukan dengan biaya yang jauh lebih sedikit.
Selain itu, viral marketing memiliki kelebihan lain, yaitu bisnis Anda bisa mendapatkan kredibilitas yang baik di antara pengguna media sosial. Secara cepat, brand Anda akan muncul di feeds media sosial semua orang, atau menjadi topik yang dibicarakan semua orang di sebuah komunitas. Jika dilakukan dengan baik, ini adalah tiket Anda menuju brand awareness secara instan.
Tips dalam Melakukan Viral Marketing
Viral marketing yang sukses berfokus pada psikologi manusia daripada hanya menjual produk dagangan. Mengetahui mengapa orang berbagi informasi satu sama lain lebih bernilai daripada hanya mencoba meyakinkan mereka untuk membeli suatu produk. Penting juga untuk memiliki pemahaman tentang bagaimana dan mengapa pengguna berkomunikasi satu sama lain.
Pengguna Facebook rata-rata berbagi konten 47,5 miliar kali setiap hari, sementara pengguna Twitter rata-rata masing-masing memiliki 208 follower dan itu adalah 208 orang yang melihat apa yang mereka bagikan dan cukup tertarik untuk me-retweet kembali ke follower mereka.
Untuk merancang kampanye viral marketing yang sukses, sebuah perusahaan yang bergerak di ranah online harus:
• Mengenali audiens mereka. Memahami apa yang menjadi perhatian audiens akan memberi tahu perusahaan mengenai konten apa yang perli dibuat; pengguna akan lebih cenderung untuk berbagi sesuatu yang berhubungan dengan minat mereka. Misalnya, seorang petugas pemadam kebakaran dari suatu daerah merekam aksi penyelamatannya terhadap anak kucing dengan action cam terbaru yang terpasang di helmnya. Video tersebut mengumpulkan 1,5 juta tampilan di YouTube sebelum GoPro menemukan orang tersebut. Ketika perusahaan melakukan beberapa pengeditan, menambahkan logonya dan meletakkannya di hasil akhir halaman YouTube-nya sendiri, penayangan meningkat menjadi 5 juta.
Video tersebut sangat sukses karena berfokus pada apa yang sudah menjadi perhatian konsumen, kemudian ada lelucon lama bahwa dunia internet terobsesi dengan kucing. Hal itu juga akan menyentuh emosi mereka, menarik simpati, dan kasih sayang. Karena sudut pandang orang pertama pada video tersebut, pemirsa mengalami kepahlawanan yang terlibat dalam menyelamatkan anak kucing yang tidak bersalah.
• Melibatkan emosi penonton. Pengguna kemungkinan besar akan membagikan konten yang berkaitan dengan emosi positif, seperti kegembiraan dan kekaguman. Pengguna paling tidak mungkin membagikan hal-hal yang berhubungan dengan kesedihan, tetapi ini tidak berarti bahwa setiap bagian pemasaran harus membangkitkan semangat. Kekuatan emosi adalah faktor kunci.
• Buatlah konten yang mudah untuk dibagikan. Hotmail menerapkan teknik ini. Pesannya keluar setiap kali pengguna mengirim email, atau sesuatu yang sudah mereka rencanakan. Selain itu, iklannya halus tetapi detail, jadi tidak menutupi maksud dari email aslinya. Jika konten pemasaran Anda ada di situs web media sosial, pertahankan dengan cepat.
Jangan membebani pembaca dengan teks ekstensif; sebagai gantinya, pertahankan agar pesan tersebut mudah untuk dipindai. Video harus pendek dan gunakan ukuran file yang kecil untuk memastikan video tersebut tidak melanggar batasan postingan apa pun. Jika konten tersebut diposting di situs perusahaan, gunakan kode atau plugin untuk memungkinkan orang memposting informasi langsung ke profil media sosial mereka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: